Pasien Banjarbaru Bertambah, Semua Diperbolehkan Puasa

- Sabtu, 25 April 2020 | 12:43 WIB
PASIEN BERTAMBAH TERUS: Suasana gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan di Jalan Ambulung, Kelurahan Loktabat, Banjarbaru, beberapa waktu lalu. Di sini, puluhan pasien, baik yang terkon? rmasi positif virus corona ataupun berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dari beberapa daerah sedang dikarantina. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
PASIEN BERTAMBAH TERUS: Suasana gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan di Jalan Ambulung, Kelurahan Loktabat, Banjarbaru, beberapa waktu lalu. Di sini, puluhan pasien, baik yang terkon? rmasi positif virus corona ataupun berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dari beberapa daerah sedang dikarantina. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

Di saat bulan Ramadan tiba, puluhan pasien, baik yang terkonfirmasi positif virus corona ataupun berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dari beberapa daerah masih harus menjalani karantina di gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan milik Pemprov Kalsel.

-- Oleh: SUTRISNO-M RIFANI, Banjarbaru --

Di gedung yang berlokasi di Jalan Ambulung, Kelurahan Loktabat, Banjarbaru itu orang-orang yang dikarantina terpaksa melaksanakan ibadah bulan puasa seorang diri, tanpa didampingi keluarga. Walaupun, sebagian dari mereka dalam kondisi sakit, karena terpapar virus corona.

Lalu, apakah mereka diperbolehkan berpuasa? Juru Bicara Tim Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan (P3) Covid-19 Kota Banjarbaru, Rizana Mirza mengatakan bahwa pasien yang terkonfirmasi positif jika dalam kondisi stabil tidak dilarang untuk puasa.

"Malah dianjurkan untuk puasa. Karena puasa dapat meningkatkan imunitas, asal sahur dan berbukanya sesuai aturan gizi yang dibutuhkan," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Dia menambahkan, di dalam gedung karantina Pemprov Kalsel telah menyediakan dokter dan perawat untuk mengawasi para pasien. Sehingga, tak masalah ada yang berpuasa. "Dokter dan perawat bisa mengecek, bagaimana kondisi pasien yang berpuasa," tambahnya.

Di gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan sendiri ada 20 lebih warga Banjarbaru yang dikarantina, setelah menjalani rapid test beberapa waktu lalu. Di mana dalam tes tersebut diketahui bahwa delapan diantaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

"Gedung Balai Diklat memang telah disiapkan Tim Gugus Pemprov Kalsel sebagai tempat karantina orang-orang dari berbagai daerah yang dinyatakan reaktif usai menjalani rapid test," ujar Riza.

Secara terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalsel, dr Rusdiansyah juga menyampaikan bahwa tidak ada larangan bagi pasien virus corona yang ingin berpuasa di bulan Ramadan. "Asalkan mampu dan tidak mengganggu kesehatan," ucapnya.

Namun jika pasien dalam kondisi sakit, dia menyarankan agar tidak berpuasa. "Bila sakitnya lumayan ya jangan dulu (puasa). Takutnya tambah parah. Kecuali kalau sakitnya ringan, atau bahkan tanpa gejala, boleh-boleh saja puasa," ucapnya.

Angka kasus positif pengidap Covid-19 di Kota Banjarbaru sendiri melonjak naik. Ada tambahan delapan kasus positif dari data pembaharuan oleh mGugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjarbaru pada Jumat (24/4) pukul 16.30 Wita.

Jubir Tim Gugas Covid-19 Banjarbaru, Rizana Mirza mengonfirmasi tambahan kasus ini masih berasal dari kelompok orang-orang yang punya riwayat perjalanan ke Gowa, Sulawesi Selatan. "Tambahan 8 kasus baru ini adalah klaster di gedung Balai Diklat Ambulung."

Gedung diklat milik BPSDM Pemprov Kalsel tersebut sebelumnya sudah menanpung 24 orang yang punya riwayat ke Gowa Sulses. Tujuh di antaranya positif, enam dari Banjarbaru, satu dari Kabupaten Banjar. Sedangkan sisanya saat dilakukan swab test pada 15 April 2020 lalu menunjukkan hasil negatif.

Dengan tambahan tersebut, saat ini kasus terkonfirmasi di Banjarbaru naik menjadi 23 kasus, yang sebelumnya 15 kasus. Hampir seluruh Kecamatan di Banjarbaru telah terpapar. Kini, hanya Kecamatan Cempaka yang belum ada kasus positif.

Selain dari kelompok yang dikarantina di Ambulung, Mirza juga mengungkap kalau dari tambahan delapan kasus ini. Sebagian di antara mereka merupakan kategori klaster Gowa yang tidak dikarantina di Ambulung.

"Kondisi mereka stabil. Mereka (positif Covid-19) ditempatkan di gedung asrama berbeda dengan yang negatif. Karena yang negatif saat ini juga masih dalam pengawasan dan karantina agar benar-benar memastikan tidak ada penularan lagi," jabarnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X