MARABAHAN - Akibat anggaran direlaksasi ke tahun 2021, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI Banjarmasin pastikan target rampung Jembatan Alalak I pada Desember 2020 akan molor ke tahun 2021. Optimis selesai pada Maret 2021.
Pembangunan Jembatan Alalak I seharga Rp278 miliar ini sudah tahap pengecoran menara utama. Jembatan yang dibangun akhir tahun 2018 ini, juga terkena dampak pemangkasan anggaran “Hampir semua Kementrian dilakukan pemangkasan anggaran. Kami mendapat potongan sekitar 40-50 persen,” ujar Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Kalimantan Selatan, Budianto beberapa waktu lalu kepada Radar Banjarmasin.
Budianto menekankan, sebenarnya bukan pemotongan anggaran, tempati direalisasi atau dipindah ke tahun 2021. “Otomatis DIPA Jembatan Alalak I terpotong dan tidak mungkin selesai pada Desember 2020 ini,” ujarnya.
Budianto mengatakan, karena anggaran yang kurang, BBPJN tidak memaksa atau menekan kontraktor pelaksana agar merampungkan Jembatan Alalak I di akhir 2020 ini. Diperkirakan, anggaran yang terpotong mencapai Rp30 miliar.
“Kita tidak berani menargetkan kontraktor, apalagi dengan perbedaan dana yang besar. Andaikan kekurangannya hanya Rp1 miliar mungkin bisa,” ujarnya. (bar/bin/ema)