BANJARMASIN - Berbuka puasa tanpa kurma, terasa tak lengkap. Maka selama Ramadan, pedagang kurma selalu panen rejeki. Tapi tidak dengan tahun ini.
Toko Kurma Hj Erma di Jalan Pasar Sudimampir Baru sangat merasakannya. Selama 15 tahun berdagang oleh-oleh haji dan umrah, dia tak pernah merasakan kondisi seperti ini. Wabah virus corona sangat berdampak pada penurunan omset penjualan kurma.
“Sepi sekali, penurunannya sampai 50 persen," kata Hj Erma, kemarin (27/4) siang.
Biasanya pembeli yang ingin mencari kurma sudah berdatangan sekitar sepekan, bahkan dua pekan sebelum bulan puasa.
Kebanyakan membeli untuk dijual kembali. Tak hanya dari Banjarmasin, tapi juga dari Banua Enam dan Kalteng. “Sekarang, jangankan sebelum bulan puasa, sudah puasa saja masih sepi,” ucapnya.
Apalagi sekarang Pemko Banjarmasin sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Warga sekarang lebih memilih berdiam diri di rumah.
Pandemi juga membuat perekonomian babak belur. Daya beli masyarakat praktis menurun. "Biasanya buka toko sampai sore, sekarang jam 2 siang sudah tutup," tutupnya. (gmp/fud/ema)