Kasus Covid-19 Bertambah Terus, Rumah Sakit di Banua Kekurangan Daya Tampung

- Rabu, 29 April 2020 | 12:23 WIB
JAGA JARAK: Suasana antrean di RSD Idaman Banjarbaru, beberapa waktu lalu. Pihak RS menerapkan social distancing untuk meminimalisir penularan Covid-19 dengan memberi jarak tempat duduk para pasien menggunakan tanda silang. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
JAGA JARAK: Suasana antrean di RSD Idaman Banjarbaru, beberapa waktu lalu. Pihak RS menerapkan social distancing untuk meminimalisir penularan Covid-19 dengan memberi jarak tempat duduk para pasien menggunakan tanda silang. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Dalam beberapa pekan terakhir, jumlah kasus Covid-19 di Kalsel terus bertambah. Hal ini dikhawatirkan membebani sistem kesehatan, mengingat fasilitas di rumah sakit daerah yang terbatas.

Di Banjarbaru misalnya, pasien Covid-19 kini telah tembus 25 orang. kondisi tersebut tak diimbangi dengan fasilitas memadai dari RSD Idaman sebagai rumah sakit rujukan Covid-19. Pasalnya, rumah sakit milik Pemko Banjarbaru ini tidak punya banyak ruang isolasi untuk merawat para pasien.

Dengan keterbatasan itu, Kepala Bidang Pelayanan RSD Idaman Ani Rusmila menyampaikan bahwa pihaknya tidak siap, seandainya terjadi ledakan pasien virus corona di Banjarbaru. "Kami hanya berusaha memaksimalkan potensi yang kami miliki," ucapnya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Dikatakannya, RSD Idaman saat ini hanya memiliki empat ruang isolasi. Dengan begitu, cuma bisa merawat empat pasien positif corona. "Maka dari itu, kami mengatur tidak semua pasien harus inap di RS. Karena kalau semua positif harus diinapkan, maka RS tidak akan mampu menampung," katanya.

Dia mengungkapkan, sesuai dengan pedoman yang dimiliki RSD Idaman, pasien yang diinapkan di RS hanya yang memiliki gejala klinis sedang sampai berat. "Kalau yang klinis ringan silakan isolasi mandiri atau di penampungan yang disediakan pemerintah," ungkapnya.

Lalu bagaimana jika ada banyak pasien yang harus dirawat inap di RS? Ani menuturkan, karena RSD Idaman sesuai SK gubernur nomor 188.44/0207/kum/2020 hanya sebagai RS rujukan tambahan. Maka, perawatan pasien diarahkan ke RS rujukan utama: RSUD Ulin Banjarmasin. "Jika RS rujukan utama penuh baru ke RS Idaman. Sekarang ada dua pasien Covid-19 yang kami rawat," tuturnya.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan (P3) Covid-19 Kota Banjarbaru Rizana Mirza memaparkan, untuk mengantisipasi ledakan pasien, Pemko Banjarbaru bersama Pemprov Kalsel telah menyiapkan sejumlah tempat lain sebagai lokasi perawatan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan beberapa RS lain yang ada di Banjarbaru. Baik milik TNI, Polri dan swasta. Jadi, nanti bukan hanya RSD Idaman yang jadi tempat perawatan di Banjarbaru," paparnya.

Selain itu, dia mengungkapkan, pihaknya bersama jajaran Kodim 1006 Martapura dan Dinkes Kalsel juga sudah meninjau sejumlah lokasi lain yang memungkinkan untuk dipergunakan. "Di tempat kita juga ada Gedung Diklat Ambulung, Asrama Haji dan Bapelkes Banjarbaru yang dikelola Dinkes Kalsel untuk menampung para pasien Covid-19," pungkasnya. 

Sebelumnya, di Kalsel hanya ada lima rumah sakit rujukan yang ditetapkan pemerintah pusat untuk penanganan Covid-19. Lima rumah sakit itu adalah RSUD Dr H Moch Ansari Saleh, Banjarmasin, RSUD Idaman Banjarbaru, RSUD Brigjend H Hasan Basry Kandangan, RSUD Ulin Banjarmasin dan RSUD H Boejasin, Pelaihari.

Seiring tingginya kasus, daya tampung rumah sakit rujukan kini mulai terancam. Untuk mengalihkan itu, rumah sakit swasta pun akhirnya menjadi tempat perawatan. Di Banjarmasin, pemerintah berharap rumah sakit swasta juga berperan menangani kasus-kasus Covid-19.

“Kami maksimalkan, meski tak ada fasilitas ruang isolasi standar,” beber Direktur RS Suaka Insan Banjarmasin, dr Sherly Nata kemarin. Pihaknya tak menolak siapapun berobat, meski memiliki gejala Covid-19. “Tetap kami terima, namun diperiksa dulu,” katanya. 

Hal yang sama dilakukan RSUD Islam Banjarmasin. Mereka mengaku sudah merawat satu pasien dengan gejala Covid-19. Syukurnya, pasien tersebut dinyatakan sembuh. “Ketika mau dirujuk, penuh. Kami rawat di sini,” terang Kabid Pelayanan Rumah Sakit Islam, dokter Meldy kemarin.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kalsel Muslim mengatakan, hingga saat ini rumah sakit di kabupaten dan kota se Kalsel terus disiagakan. Khususnya rumah sakit rujukan. RSUD Ulin bahkan menambah kamar tidur di gedung Mawar yang mampu menampung 100 pasien. (mof/ris/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X