Sepi, Banyak Toko Pilih Tutup

- Kamis, 30 April 2020 | 12:44 WIB
SEPI: Seorang pedagang menunggu pembeli di lorong Pasar Sentra Antasari Banjarmasin. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
SEPI: Seorang pedagang menunggu pembeli di lorong Pasar Sentra Antasari Banjarmasin. | FOTO: M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

Lorong Pasar Sentra Antasari Banjarmasin tampak sepi. Jauh berbeda dari biasanya. Pengunjung yang datang hanya hitungan jari. Toko-toko juga sama, hampir 50 persen saja yang buka.

Sepinya pengunjung, membuat karyawan hanya duduk-duduk di depan toko. Padahal sebelum dan saat bulan Ramadan seperti tahun lalu, pengunjung biasanya emembludak, aktivitas pasar sangat padat.

Sudah hampir satu bulan kondisi demikian. Pedagang mengaku omzet yang didapat sekarang menurun hingga 70 persen. “Sebelum pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah turun 50 persen, sekarang semakin turun,” keluh pedagang konveksi di Pasar Sentra Antasari, Faisal kemarin.

Lesunya aktifitas jual beli sebutnya, membuat pedagang seperti tak semangat. Dia bercerita, ada yang sudah niat membuka toko, namun karena melihat banyak pedagang lain yang tutup, dia pun tak jadi membuka toko. “Melihat sepi, banyak yang batal buka. Memang ada rasa was-was tertular corona,” sebutnya.

Pandemi sebutnya memang sangat memukul pedagang konveksi seperti dirinya. Saat bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri, omzet yang biasanya diraup pedagang besar di atas Rp50 juta sehari. Sedangkan pedagang kecil, omzetnya dari Rp8-10 juta per hari. “Sekarang tak tentu. Rp100-500 ribu sudah syukur,” ucapnya.

Dia bercerita, sebulan sebelum Ramadan biasanya pedagang dari Hulu Sungai termasuk dari provinsi tetangga datang mencari barang untuk dijual kembali. Kala itu, barang yang masuk dari Jakarta langsung mereka borong. “Sekarang tak ada lagi yang datang. Kami juga beli dari Jakarta dananya terbatas lantaran sepi pembeli,” tuturnya.

Diterapkannya PSBB di Banjarmasn sejak 24 April lalu semakin membuat pedagang tak bisa berbuat banyak. Selain ekonomi masyarakat terdampak, orang pun takut ke luar rumah. “Banyak karyawan yang saat ini tak lagi bekerja penuh. Ada yang hanya bekerja satu minggu tiga kali. Ini demi menyiasati pengeluaran. Asal karyawan tak dirumahkan,” tukasnya.

 Tak hanya pedagang konveksi yang terpukul. Pedagang sembako pun merasakan hal yang sama. Seperti yang disampaikan pedagang sembako di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin, Adi. Diterapkannya PSBB membuat penjualan semakin anjlok. “Banyak pedagang kecil yang tutup. Biasanya mereka beli bahan ke sini dulu,” tuturnya kemarin.

Padahal menurutnya, ketika bulan Ramadan sekarang panen pembeli. Tak hanya dari pedagang kecil, pembeli juga datang dari masyarakat biasa yang ingin mencukupi kebutuhan rumah tangga selama bulan puasa. “Seharusnya panen bulan Ramadan ini, sekarang lebih separuh permintaan yang hilang,” keluhnya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X