Laboratorium pemeriksaan Covid-19 di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru, ternyata tidak ingin cuma melayani Kalsel.
----
Sejak Selasa (28/4) tadi, laboratorium di Jalan Mistar Cokrokusumo, Kelurahan Sungai Besar, Banjarbaru ini sudah mulai melayani pemeriksaan sampel dari Dinas Kesehatan Kalteng.
"Setelah sejak 4 April kami hanya melakukan pemeriksaan terkait dengan pandemi Covid-19 di Kalsel. Mulai 28 April kami juga melayani Kalteng," kata Kepala BTKLPP Banjarbaru Slamet Mulsiswanto, kemarin.
Dia mengungkapkan, bertambahnya daerah yang dilayani berdasarkan hasil koordinasi mereka dengan Kepala Dinas Kesehatan Kalteng. Serta, hasil konsultasi pihaknya dengan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes. "Dirjen menyetui untuk membangun jejaring sesuai dengan wilayah layanan, dengan menerima pemeriksaan sampel dari Kalteng," ungkapnya.
Ditambahkannya, Pemprov Kalteng ingin melakukan pemeriksaan ke BTKLPP Banjarbaru lantaran tidak bisa lagi mengirim sampel ke Jawa. Akibat dihentikannya penerbangan penumpang di bandara. "Jadi mereka mengirim sampel ke sini lewat jalur darat," tambahnya.
Dengan adanya tambahan dari Kalteng, maka sampel yang harus diperiksa BTKLPP Banjarbaru semakin banyak. Namun, Slamet memastikan pemeriksaan sampel dari Kalsel akan tetap berjalan seperti biasa. Tanpa ada keterlambatan. "Sebab, kami telah menambah SDM dan alat PCR. Jadi, walaupun ada tambahan layanan, pemeriksaan masih bisa cepat," bebernya.
Dia memaparkan, petugas laboratorium yang sebelumnya delapan, sekarang ditambah menjadi 12 orang. Sedangkan alat PCR, saat ini ada dua unit. Dengan tambahan itu, mereka bisa bekerja dua shift setiap harinya. "Sebelumnya pemeriksaan 'kan cuma satu shift. Dari pagi sampai siang. Kalau sekarang, dari pagi sampai siang. Lanjut lagi, siang sampai sore," paparnya.
Dengan dua shift itu, Slamet menyampaikan, dalam sehari laboratorium mampu memeriksa 100 lebih sampel. Karena setiap PCR, satu shift-nya bisa mengeluarkan hasil 32 sampel. "Sehingga kalau ada dua PCR, setiap shift kami bisa memeriksa 64 sampel. Kalau dua shift, ada 100 lebih sampel yang bisa kami periksa," ucapnya.
Sampel yang datang dari Kalsel dan Kalteng sendiri dia menyebut, dalam sehari belum pernah tembus 200 spesimen. Dari Kalsel misalnya, rata-rata sekitar 40 sampel dalam sehari. Sementara dari Kalteng, pada hari pertama (28/4) tadi sekitar 59 sampel. "Jadi, walaupun melayani dua daerah. Kami masih bisa menyelesaikannya dalam sehari," sebutnya.
Lanjutnya, dengan tambahan SDM dan alat PCR tidak menutup kemungkinan BTKLPP Banjarbaru juga akan melayani pemeriksaan sampel dari Kaltim dan Kaltara. "Tapi sebelum itu. Kami akan melakukan penambahan-penambahan lagi, untuk melakukan percepatan pemeriksaan," ujarnya.
Dia meminta dukungan kepada semua stakeholder terkait untuk bisa memikirkan langkah-langkah strategis dalam pemeriksaan spesimen Covid-19. "Salah satunya ialah dengan penguatan penyediaan APD untuk para petugas dari daerah," pintanya.
Secara terpisah, Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani berjanji Pemerintah Kota Banjarbaru akan membantu kebutuhan APD para petugas di laboratorium. "Karena upaya pencegahan dan penularan Covid-19 memerlukan sinergi lintas sektor. Jadi, kami akan ikut membantu," bebernya.
Dia mengapresiasi jajaran BTKLPP Banjarbaru yang sudah membantu percepatan pemeriksaan sampel para pasien Covid-19. "Kami selalu memberikan dukungan dan memastikan proses pemeriksaan sampel pasien Covid-19 berjalan baik dan lancar," ujarnya. (ris/ran/ema)
