KOTABARU - Mengaku hamil, seorang gadis belia dibunuh kekasihnya sendiri di kebun sawit, Desa Rantau Buda, Kecamatan Sungai Durian. Mirisnya, pembunuhan itu dilakukan oleh seorang pelajar kelas XII.
Kapolres Kotabaru, AKBP Andi Adnan Syafruddin melalui Kasat Reskrim, Iptu Imam Wahyu Pramono, Kamis (30/4) kemarin menjelaskan. Kejadian memilukan itu awalnya terungkap melalui dua orang pekerja kebun.
Rabu (29/4) pagi, seperti biasa Suryani memanen kebun sawit PT Sawita Estate di Desa Rantau Buda. Alat pemanen dia kaitkan ke tangkai buah.
Buk..! Begitu bunyi buah sawit yang jatuh ke tanah. Tiba-tiba Suryani menghentikan kerja. Hidungnya terganggu hebat. Bau amis menyeruak dari sela-sela dedaunan, dibawa semilir angin.
Suryani gelisah. Ia pun memanggil rekannya. Bandi datang. Berdua buruh sawit itu mencari asal bau. Tepat di bawah tumpukan ranting kering pelepah sawit. Pemandangan horor tersaji. Mereka melihat seorang gadis terbujur kaku. Posisinya tertelungkup.
Panik, takut, dan penasaran. Semua itu membungkus psikologis Suryani dan Bandi. Namun rupanya nalar mereka jalan. Dua orang ini memutuskan melapor ke mandor kerja. Mandor kemudian meneruskan ke atasan. Tidak lama, sampai laporan ke polisi.
Gegerlah desa di kaki Pegunungan Meratus itu. Polisi dan anggota TNI datang ke lokasi kebun. Warga juga datang. Identifikasi cepat dilakukan. Gadis belia itu diketahui berinisial SL (14).
Di tubuh korban tampak bekas sayatan benda tajam. Petunjuk kuat ini rupanya memotivasi aparat untuk bertindak cepat. Tidak selang lima jam, pelaku berhasil diamankan. Penemuan pelaku justru menambah heboh. Bagaimana tidak. Pelaku berinisial TG ternyata masih pelajar. Usianya sekitar 16 tahun. Dia diamankan di rumahnya, di kompleks perumahaan karyawan PT Sawita Estate.
Kepada polisi, TG bercerita. Dirinya kesal, karena kekasihnya itu mengaku hamil. Dan menuding atau meminta dirinya bertanggung jawab. Entah memang tidak tulus mencintai, atau ada sebab lain, TG nekat menusukkan dan menyayatkan benda tajam. (zal/ema)