BANJARMASIN - Wabah corona tak menghalangi kaum buruh Banua turun aksi memperingati Hari Buruh Internasional atau Mau Day yang jatuh tanggal 1 Mei. Bedanya bukan aksi unjuk rasa seperti biasa di depan gedung dewan, tapi aksi sosial.
Serikat pekerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kalsel ini membagikan beras ke sejumlah panti asuhan dan masyarakat kurang mampu yang terdampak wabah corona. “Temanya kali ini, Butiran Beras Buruh Gasan Masyarakat Banua,” kata Ketua DPW FSPMI Kalsel, Yoeyoen Indharto usai menyalurkan bantuan sembako, Jumat (1/5) sore.
Tradisi berbagi beras kepada warga maupun panti asuhan ini sudah menjadi agenda rutin tiga tahun terakhir. Pembagian sembako ini bentuk kepedulian terhadap sesama. Beras seberat 2,5 ton yang merupakan bantuan dari rekan-rekan buruh serta sejumlah relasi. Beras ini dibagikan langsung ke warga atau pekerja yang membutuhkan dan panti asuhan.
Penyalurannya dibagi menjadi dua. Tim pertama membagikan kepada masyarakat. Sedangkan tim kedua khusus ke panti asuhan di Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Batola, Tapin, dan HST. “Jumlahnya 16 panti asuhan, dan masyarakat yang terdampak,” sebutnya.
Meski tak seberapa, bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat yang kurang mampu atau terdampak wabah corona. Memperingati hari buruh ini merupakan gambaran perlawanan terhadap penindasan terhadap kaum buruh. Di tengah kondisi serba sulit, buruh tetap harus saling membantu sesama.
“Meski May Day 2020 buruh tidak turun ke jalan, tapi kami tetap teriakan tiga tuntutan. Tolak Omnibus Law, stop PHK, dan bayar THR buruh penuh. Tapi, lewat media social (sampaikan tuntutan, Red),” cetusnya.(gmp/dye/ema)
