Makam Guru Zuhdi Ditutup Selama Pandemi, Peziarah Harap Bersabar

- Senin, 4 Mei 2020 | 10:37 WIB
JEMAAH RINDU: Petugas memberi penjelasan kepada jemaah yang ingin berziarah ke makam Guru Zuhdi, kemarin (3/5). | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
JEMAAH RINDU: Petugas memberi penjelasan kepada jemaah yang ingin berziarah ke makam Guru Zuhdi, kemarin (3/5). | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Jemaah KH Ahmad Zuhdiannor atau yang akrab disapa Guru Zuhdi, harus bersabar menahan kerinduan.

Sementara, sampai waktu yang tidak ditentukan, makam ulama kharismatik di Jalan Belakang Masjid Jami tersebut tertutup dari ziarah.

"Mohon maaf, ziarah makam ditutup total. Baik untuk umum maupun kerabat," ucap salah seorang petugas, Rahmat Supiani.

Ditambahkannya, dia hanya menjalankan instruksi dari keluarga almarhum. Pertimbangan utama, menghindari penyebaran virus corona.


"Pihak keluarga mengerti betul bagaimana perasaan rindu jemaah. Kami pun demikian. Kami yakin bahwa keputusan ini demi kebaikan bersama," bebernya.

Dari pantauan Radar Banjarmasin, kemarin (3/5), peziarah sudah datang berbondong-bondong. Tentu saja, mereka terpaksa pulang.

"Sudah banyak peziarah yang datang dari berbagai daerah. Maka kami pun mengharap pengertian seluruh jemaah yang ingin berziarah," jelasnya.

Lantas, kapan makam akan dibuka untuk para peziarah? Jawabannya, semua tergantung keputusan dari pihak keluarga.

Terkait penutupan ini, salah seorang peziarah, H Fauzan mengaku maklum. Dia pun meyakini, bahwa apa yang diputuskan merupakan yang terbaik bagi peziarah.

"Mungkin, keluarga juga sedang membenahi area makam. Setelah prosesi pemakaman selesai kemarin," ucap lelaki yang mengaku pernah bersama Guru Zuhdi ketika menjadi pengurus di Yayasan Pondok Pesantren Al Falah, Banjarbaru.

Guru Zuhdi mengembuskan napas terakhir pada usia 48 tahun. Setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, Sabtu (2/5) pagi.

Isi pengajiannya terkenal santun dan penuh humor. Di samping itu, Guru Zuhdi juga terkenal rajin dalam kerja-kerja sosial.

Salah satu jemaah, Umrah mengungkapkan, bahwa kabar wafatnya Guru Zuhdi bak petir di siang bolong. "Dalam pengajian, beliau selalu menekankan kerendahan hati. Membuat jemaah merasa nyaman. Bahkan tersenyum bahagia hingga tertawa. Wafatnya beliau membuat semua orang merasa kehilangan," tuntasnya. (war/fud/ema)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X