BANJARMASIN - Iman Saputra alias Wali ditangkap petugas pos PSBB perbatasan Sungai Lulut, Sabtu (2/5) sekitar jam 3 dini hari. Pemuda 30 tahun itu ditangkap gara-gara membawa senjata tajam.
Ceritanya, menjelang sahur, petugas dikagetkan sebuah mobil yang melaju kencang dan ngerem mendadak di depan pos. Petugas gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Dishub dan Satpol PP pun menghambur keluar untuk memeriksa.
Penumpangnya dua orang, bernama Saifullah dan Tarisah. Kedua kakak beradik ternyata hendak meminta tolong.
Tak lama, datang menyusul Wali dan Rizki yang mengendarai sepeda motor matic. Keduanya juga tampak kaget, tak menyangka sudah diadang aparat. Iman yang panik berlari ke arah permukiman warga. Sedangkan Rizki kabur, tancap gas dengan motornya.
Merasa Rizki tak terkejar, petugas fokus memburu Wali. Dari kejauhan, dia tampak membuang sesuatu. Warga sekitar menemukannya, ternyata sebilah sajam. Wali pun diringkus.
Kasi Humas Polsek Banjarmasin Timur Aipda Partogi H mengatakan, Saifullah-Tarisah bertemu Wali-Rizki di perempatan Jalan Sultan Adam.
Alibinya, Wali sedang mencari istrinya yang kabur bersama pria lain. Entah bagaimana, Wali mencurigai mobil yang ditumpangi Tarisah. Merasa tidak kenal, kakak beradik itu memilih kabur.
Masih ngotot, Wali meminta Rizki mengejarnya. Bahkan, sepanjang jalan mereka meneriaki mobil itu sebagai maling. Aksi kebut-kebutan sampai perbatasan kota tak terelakkan.
"Kepada penyidik, dia mengira penumpang di dalam mobil itu istrinya. Kami tidak bisa membuktikan apakah mereka hendak membegal. Tapi yang pasti, kami jerat dengan pasal kepemilikan sajam tak berizin," terang Partogi mewakili Kapolsek Bantim Kompol Uskiansyah, kemarin (4/5).
Kakak beradik ini memang tinggal di Jalan Sultan Adam. Malam itu, mereka berniat mengunjungi kerabat yang hendak melahirkan dan tinggal di Jalan Pramuka.
"Laporan mereka, tidak ada tindak pidana pembegalan. Juga tidak ada barang yang dicuri. Sekarang, kami masih mencari temannya si Rizki," tambahnya.
Fakta menarik, Wali yang kini tinggal di Jalan Saka Permai, ternyata bukan wajah asing bagi polisi. "Dia pernah dipenjara karena kasus penjambretan. Lalu bebas pada tahun 2015 lalu," tutup Partogi. (lan/fud/ema)
