Jangan Sibuk Mengeluh, Meniru Semangat Sang Badut Jalanan

- Selasa, 5 Mei 2020 | 12:36 WIB
SUDAH lebih sebulan, Jayadi Rahman bekerja sebagai badut jalanan. Mengenakan kostum seberat tiga kilogram, dia menghibur siapa saja yang melintas. Bergoyang ke kiri dan ke kanan, sambil melambaikan tangan.
SUDAH lebih sebulan, Jayadi Rahman bekerja sebagai badut jalanan. Mengenakan kostum seberat tiga kilogram, dia menghibur siapa saja yang melintas. Bergoyang ke kiri dan ke kanan, sambil melambaikan tangan.

Dalam keheningan malam, pria 37 tahun itu berjalan tertatih-tatih. Sesekali langkahnya terhenti untuk menyeka peluh yang mengucur.

-- Oleh: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin --

SUDAH lebih sebulan, Jayadi Rahman bekerja sebagai badut jalanan. Mengenakan kostum seberat tiga kilogram, dia menghibur siapa saja yang melintas. Bergoyang ke kiri dan ke kanan, sambil melambaikan tangan.

Bila sepi dan bosan, dia pun kembali berjalan, menyusuri jalanan. Berhenti di suatu tempat. Mencari siapa saja untuk dihibur.

Begitu seterusnya. Sejak jam dua siang sampai jam 12 malam.

"Saya biasa berpindah-pindah. Tidak menetap di satu tempat," ucapnya ketika disapa Radar Banjarmasin di Jalan S Parman, Senin (4/5) dini hari.

Yadi harus gigih, karena kostum itu saja disewa. Rp75 ribu per hari. Kalau cuma mangkal di satu tempat, khawatir tak bisa dibayar.

Dia biasanya baru pulang ke rumah pada jam 1 malam. Mengembalikan kostum ke tempat penyewaan, baru menuju rumah kontrakannya di Jalan Pembangunan I Gang Menyapa. Semua dengan berjalan kaki.

Anak tertua Yadi sekarang duduk di bangku kelas IX SMP. Sementara anak keduanya masih kelas IV SD.

Dari jerih payah sebagai badut jalanan, kedua buah hatinya bisa dinafkahi.

Menjadi badut juga bukan keinginan. Dia kehilangan pekerjaan setelah pandemi menghantam perekonomian. Sebelum wabah, Yadi mencari uang dengan menjadi buruh panggul di pasar.

Tanpa mengenal hari libur, Yadi bisa membawa pulang Rp150 ribu per hari. Separuhnya sudah pasti dipotong untuk sewa kostum.

Peruntungannya baru berubah jika hujan turun. Yadi terpaksa berteduh menunggu hujan reda. Agar kostumnya tak basah kuyup.

"Kostum mulai terhitung disewa apabila sudah dikenakan di jalanan," tambahnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X