5 Kasus Covid-19 Ditemukan, Kawasan Sentra Antasari Tidak Ditutup

- Rabu, 6 Mei 2020 | 13:03 WIB
TIDAK TUTUP: Pedagang di kawasan Pasar Sentra Antasari memasang kerai plastik di depan tokonya. Pemko menegaskan, pasar di Banjarmasin Tengah itu. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin
TIDAK TUTUP: Pedagang di kawasan Pasar Sentra Antasari memasang kerai plastik di depan tokonya. Pemko menegaskan, pasar di Banjarmasin Tengah itu. | Foto: Wahyu Ramadhan/Radar Banjarmasin

BANJARMASIN - Juru Bicara Gugus Tugas P3 COVID-19 Banjarmasin, Machli Riyadi membeberkan bahwa ada lima kasus COVID-19 di kawasan Pasar Sentra Antasari.

Dua di antaranya dari swab test menunjukkan positif COVID-19. Termasuk, pemilik salah satu lahan parkir di kawasan itu. Keduanya juga sudah meninggal dunia.

"Tiga orang lagi, masih menunggu hasil swab. Ketiganya ada kontak dengan pasien dalam pengawasan yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit rujukan," ucap Machli, kemarin (5/5).

Fakta ini diamini Lurah Kelayan Luar, Fadli Aulia. Menurutnya, virus corona sudah menjangkiti pedagang hingga seorang bos parkir. Membuat pengunjung was-was untuk berbelanja di sana.

Bahkan, pada awal pandemi saja, sebelum muncul kasus-kasus itu, pusat perbelanjaan di Banjarmasin Tengah itu sudah tampak sepi. Sebagian pedagang memilih untuk menutup tokonya.

Inilah dasar dari tracing, screening, hingga rapid test acak di Sentra Antasari pada Senin (4/5) siang.

Tujuannya, mengukur sejauh mana penularan terjadi. Hasilnya, dari 45 orang yang dites, tiga orang dinyatakan reaktif.

Perlu diketahui, reaktif berbeda dengan positif. Karena yang dicari rapid test bukan virus, melainkan antibodi virus. Baru terkonfirmasi menjadi positif atau negatif setelah tes kedua: swab.

Terlepas dari itu, meski ditemukan sejumlah kasus, Machli menegaskan bahwa Pasar Sentra Antasari akan terus beroperasi.

"Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 memberikan pengecualian. Pasar tidak boleh ditutup karena menjual kebutuhan pokok masyarakat," tegasnya.

Lantas, bagaimana bila bermunculan kasus baru? Sementara waktu, langkah konkret yang bisa ditempuh adalah mempersering rapid test.

"Begitu seterusnya. Termasuk kembali tracing, siapa-siapa saja yang pernah menjalin kontak erat," tambahnya.

Sementara itu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Banjarmasin merutinkan penyemprotan disinfektan di area pasar. Setidaknya tiga kali dalam sepekan.

"Sebelum ditemukan kasus, kami sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Seperti sosialisasi untuk pencegahan, hingga memasang spanduk-spanduk imbauan," kata Kepala Bidang PSDP dan Pasar Disperindag Banjarmasin, Ichrom M Tezar, kemarin (5/5).

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pelanggar Perda Ramadan di HSS Turun Drastis

Selasa, 16 April 2024 | 14:40 WIB

Investor Masuk, Orientasi PAM Bandarmasih Berubah?

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Liburan di HST, Wisata Air Jadi Favorit Pengunjung

Senin, 15 April 2024 | 14:00 WIB

Libur Lebaran, 2 Kecelakaan Maut di Banjarmasin

Senin, 15 April 2024 | 12:10 WIB
X