Dilayani dengan Baik, ODP ini Menyesal pernah Menolak Isolasi

- Rabu, 6 Mei 2020 | 13:32 WIB
LEGA: Menggunakan mobil pribadi, kloter pertama dari 17 warga yang dibolehkan pulang, sedang berkemas untuk meninggalkan tempat isolasi di SKB Bypass Rantau, Selasa (5/5). | FOTO: RASIDI FADLI/RADAR BANJARMASIN
LEGA: Menggunakan mobil pribadi, kloter pertama dari 17 warga yang dibolehkan pulang, sedang berkemas untuk meninggalkan tempat isolasi di SKB Bypass Rantau, Selasa (5/5). | FOTO: RASIDI FADLI/RADAR BANJARMASIN

Ada 18 orang warga Kabupaten Tapin yang sebelumnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP) diisolasi berkelompok di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bypass Rantau. Setelah menjalani isolasi dan hasil swab test mereka keluar, 17 orang dinyatakan negatif.

-- Oleh: RASIDI FADLI, Rantau --

GUGUS Tugas Covid-19 Tapin, Selasa (5/5) mengumumkan hasil tes swab 18 orang yang menjalani isolasi. Untuk 17 orang yang negatif  mereka dibolehkan pulang, sedangkan 1 orang terkonfirmasi positif Covid-19, akan menjalani isolasi lanjutan di Ambulung Banjarbaru.

Juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, Alfian Yusuf menuturkan, bahwa swab telah dilakukan sebanyak dua kali

“Untuk yang positif merupakan warga Kecamatan Tapin Selatan. Anak dari salah satu pasien positif Covid-19,” ucapnya. Sedangkan untuk yang dipulangkan. Mereka akan melakukan karantina mandiri lagi selama 14 hari di rumah masing-masing dan nantinya akan dipantau oleh petugas Desa.

“Mereka akan dipulangkan secara bertahap. Untuk datanya 7 orang dari Salam Babaris, 7 orang dari Tapin Selatan, 2 orang dari Ke Bungur 2 orang dan Candi Laras Utara 1 orang,” tuturnya.

Lanjutnya, proses pemulangan sendiri dilakukan secara bertahap, dimulai dari 7 orang dari Kecamatan Dalam Babaris. Mereka juga diminta untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari. “Kalau memang tidak ada tanda-tanda Covid-19, bisa dikatakan normal seperti biasanya. Untuk itu, kepada masyarakat bisa menerima mereka seperti biasanya,” ucapnya.

Sementara Mujahid, warga Kecamatan Salam Babaris yang sudah bisa pulang ke rumah, mengaku senang dengan pelayan yang ada di rumah isolasi berkelompok yang diadakan oleh pemerintah daerah.

“Terima kasih kepada petugas medis maupun saudara-saudara yang sudah melayani kami dengan baik, selama masa isolasi,” tuturnya, yang memberitahukan bahwa ia mulai diisolasi dari tanggal 18 April sampai 5 Mei. Diceritakan pria yang bekerja sebagai guru di sekolah dasar (SD).

Dari bangunan tidur sampai tidur, mereka selalu dilayani dengan baik. Bahkan, untuk pola makan sangat diatur dengan baik. “Tidak hanya itu, banyak aktivitas lain seperti menjaga pola hidup bersih dan sehat juga kami lakukan,” jelas warga Desa Pantae Cabe ini.

Setelah ini, ia mengimbau kepada warga lainnya. Apalagi baru datang bepergian segera lapor ke puskesmas. Jangan takut untuk diisolasi dan terlebih penting jangan berpikiran yang tidak-tidak tentang isolasi. “Sebelumnya saya termasuk yang menolak. Tapi apa yang saya perbuat beberapa waktu lalu saya sesali, ternyata saat diisolasi pelayanan sangat bagus,” pungkasnya. (dly/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X