Pertumbuhan Ekonomi Kalsel di Atas Nasional

- Rabu, 6 Mei 2020 | 13:20 WIB

BANJARBARU - Meski dilanda pandemi virus corona, pertumbuhan ekonomi Kalsel pada triwulan I-2020 ternyata masih positif. Yakni, tumbuh sebesar 5,68 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year on year). Pertumbuhan ini bahkan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang anjlok di angka 2,97 persen.

Hal tersebut diketahui, berdasarkan rilis yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel melalui live streaming di Kanal Youtube BPS Kalsel.

Dalam kesempatan itu, Kepala BPS Kalsel Diah Utami mengatakan, berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) dari sisi lapangan usaha, ekonomi Kalsel pada triwulan I-2020 (y-on-y) pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan industri pengolahan sebesar 11,18 persen. Diikuti jasa perusahaan sebesar 7,70 persen. "Penyediaan akomodasi dan makan minum juga tumbuh, sebesar 7,45 persen," katanya.

Sedangkan, berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Kalsel triwulan I-2020 (y-on-y), dia menyebut, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha industri pengolahan sebesar 1,44 persen. Serta, pertambangan dan penggalian sebesar 0,75 persen. "Diikuti perdagangan besar dan eceran reparasi mobil, serta sepeda motor sebesar 0,59 persen," ujarnya.

Sementara struktur PDRB Kalsel menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2020 didominasi oleh empat kategori utama. Yakni, pertambangan dan penggalian (19,05 persen); industri pengolahan (14,66 persen); pertanian, kehutanan dan perikanan (12,18 persen); serta perdagangan besar dan eceran reparasi mobil dan sepeda motor (10,50 persen).

"Total peranan keempat kategori tersebut mencapai 56,39 persen, sedangkan 13 kategori lainnya hanya berbagi nilai sebesar 43,61 persen," kata Diah.

Sementara itu, PDRB menurut pengeluaran, dia menjelaskan, ekonomi Kalsel pada triwulan I-2020 (y-on-y) pertumbuhan positif terjadi pada seluruh komponen pengeluaran. Kecuali pengeluaran konsumsi LNPRT (Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga). "Berakhirnya Pilkada 2019 menyebabkan terkontraksinya pertumbuhan PK-LNPRT pada triwulan ini sebesar -1,70 persen," jelasnya.

Selain itu, dia mengungkapkan, imbauan social distancing dan penundaan kegiatan yang melibatkan orang banyak untuk mencegah penyebaran Covid-19 turut memberikan pengaruh negatif pada kegiatan LNPRT.

"Sedangkan, untuk komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) tumbuh melambat 4,13 persen. Lalu, pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh 3,74 persen dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 4,34 persen," ungkapnya.

Untuk komponen perdagangan yang terdiri dari ekspor dan impor, Diah membeberkan masing-masing tumbuh sebesar 33,23 persen dan 33,51 persen. "Pertumbuhan ekspor yang cukup fantastis pada kuartal ini dipicu oleh kenaikan ekspor luar negeri yang sangat signifikan, terutama pada komoditas perhiasan atau permata," bebernya.

Lalu bagaimana dengan kondisi ekonomi Kalsel antara triwulan I-2020 terhadap triwulan IV-2019 (q-to-q)? Diah memaparkan, sebagaimana siklus triwulanan dalam perekonomian Kalsel. pada triwulan I-2020 perekonomian Kalsel masuk dalam zona kontraksi. "Pada triwulan I-2020 ekonomi Kalsel turun -3,72 persen dibandingkan dengan triwulan IV-2019," paparnya.

Dia mengungkapkan, penurunan terjadi lantaran sejumlah lapangan usaha yang dominan di Kalsel pada triwulan I-2020 mengalami kontraksi atau pengurangan. "Diantaranya, lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan turun 5,46 persen. Lalu, pertambangan dan penggalian berkurang 2,64 persen," ungkapnya.

Bukan hanya itu, Diah menyampaikan, pada triwulan I-2020 (q-to-q) juga terjadi pertumbuhan negatif yang terjadi hampir di seluruh komponen pengeluaran. Kecuali pengeluaran konsumsi rumah tangga yang masih tumbuh 0,07 persen. "Serta, komponen ekspor dan impor yang masing-masing tumbuh sebesar 12,56 persen dan 11,61 persen," ucapnya.

Sementara itu, meski pertumbuhan ekonomi Kalsel masih belum anjlok di tengah pandemi Covid-19, Pengamat Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Syahrituah Siregar mewanti-wanti agar ada inovasi dari seluruh pihak untuk menjaga sejumlah jenis bisnis yang masih bisa berjalan normal. Baik, di tingkat lokal, nasional maupun global.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS Turun di Setiap Kelompok Umur

Senin, 6 Mei 2024 | 14:22 WIB

Harga Kakao Berau Semakin “Manis”

Senin, 6 Mei 2024 | 12:48 WIB

BRI Buka Kantor Layanan Baru di Kampus Unmul

Jumat, 3 Mei 2024 | 14:36 WIB
X