Sempat SMS-an Sebelum Berpulang, Rudy Ariffin Mengaku Tak Sanggup Hadiri Prosesi Pemakaman Guru Zuhdi

- Rabu, 6 Mei 2020 | 13:31 WIB
DEKAT: Rudy Ariffin dan Guru Zuhdi dalam sebuah kesempatan. | M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN
DEKAT: Rudy Ariffin dan Guru Zuhdi dalam sebuah kesempatan. | M OSCAR FRABY/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Berpulangnya Tuan Guru KH Ahmad Zuhdiannoor atau Guru Zuhdi pada Sabtu (2/5) tadi, meninggalkan duka yang mendalam bagi warga Banua, salah satunya mantan Gubernur Kalsel Rudy Ariffin.

Rudy terkendal dekat dengan Guru Zuhdi. Meski demikian, banyak juga yang mempertanyakan ketidak-hadirannnya saat prosesi pemulangan dan pemakaman Guru Zuhdi. Ada apa?

“Kami tak sanggup berhadir,” terang Rudy Ariffin melalui staf pribadinya, Khairil Anwar, Selasa (5/5) kemarin.

Selain terlalu banyak kenangan, kepulangan Guru Zuhdi juga menimbulkan rasa kehilangan yang mendalam. “Rasa masih tak percaya. Rabu hingga Kamis petang, kami masih berkirim pesan SMS dengan beliau,” sebutnya.

Pada Rabu (29/4) dini hari, dia dan H Rudy Ariffin mengirimkan pesan singkat, menanyakan kabar Sang Guru yang di media sosial disebutkan tengah sakit. “Guru memberikan jawaban menjelang sahur. Kata beliau tolong doa minta rela,” kenang Khairil.

Selanjutnya, ia dan Rudy Ariffin pun mengirimkan SMS balasan, menyampaikan doa namun tidak berani untuk menanyakan lebih lanjut tentang sakit beliau. “Tapi Kamis (30/4) sekitar pukul 10.35 Wita, masuk lagi SMS dari almarhum. Beliau mengabarkan sakit yang beliau alami, dan rencana tindakan yang akan dilakukan sembari menyampaikan permohonan doa agar prosesnya dilancarkan,” katanya.

Mebaca pesan balasan tersebut, mereka cukup kaget. Sebab selama ini Guru Zuhdi tampak selalu sehat. Akhirnya, ia dan Rudy Ariffin pun memberanikan diri untuk menanyakan di mana beliau dirawat. Jawaban pesan baru dijawab almarhum kala itu sekitar pukul 18.00 Wita. “Beliau menerangkan nama rumah sakit dan sejumlah dokter yang merawat beliau di Jakarta,” terangnya. 

Setelah itu, pihaknya menahan diri untuk bertanya langsung, khawatir mengganggu waktu istirahat Guru Zuhdi. Komunikasi lanjutan dilakukan melalui keluarga H Hasnuryadi Sulaiman dan H Norhin yang diketahui membantu proses pengobatan almarhum yang diketahui di Rumah Sakit Medistra Jakarta.

“Hingga Jumat tengah malam menjelang Sabtu dini hari, kami masih berkomunikasi tentang kesehatan Guru Zuhdi,” ujarnya. 

Komunikasi yang intens juga dilakukan dengan Aditya Mufti Ariffin, putra H Rudy Ariffin yang kebetulan sedang ada di Jakarta. “Dengan Pak Ovie (sapaan akrab H M Aditya Mufti Ariffin), kami bahkan membicarakan kesehatan Guru Zuhdi hingga subuh Sabtu itu. Sekitar pukul 04.30 Wita, Ovie menyampaikan niat; sekitar pukul 10.00 akan menjenguk Guru Zuhdi ke Medistra. Namun pukul 07.45 Wita, kabar duka datang mendahului,” ucapnya.

H Rudy Ariffin sendiri mengaku sangat kehilangan atas kepergian Guru Zuhdi. “Kita akan sangat merindukan beliau. Sampai sekarang, kita masih selalu terbayang dan terkenang kebersamaan dengan beliau. Tapi bagaimanapun, kita juga harus mengikhlaskan kepulangan beliau,” ujarnya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X