Janji Bikin Kaya Kotabaru, Pengusaha Tiongkok Tawarkan Tambang Batubara Bawah Tanah

- Kamis, 7 Mei 2020 | 11:33 WIB
JANJI MANIS: Sherly (baju putih) menyimak paparan dari Pemkab Kotabaru, Rabu kemarin. Perusahaannya siap berinvestasi di Kotabaru. | Foto: ZALYAN S ABDI/RADAR BANJARMASIN
JANJI MANIS: Sherly (baju putih) menyimak paparan dari Pemkab Kotabaru, Rabu kemarin. Perusahaannya siap berinvestasi di Kotabaru. | Foto: ZALYAN S ABDI/RADAR BANJARMASIN

KOTABARU - Mengenakan setelan lengan pendek warna putih, kontras rambut ekor kuda legamnya, Sherly datang ke Oproom Pemkab Kotabaru, Rabu (6/5) pagi kemarin. Ditemani banyak rekannya.

Sherly tidak dapat berbahasa Indonesia. Dia sudah berada di negara ini sejak Januari. Belum bisa pulang ke Tiongkok karena pandemi.Memaparkan tujuannya, Sherly menggunakan penerjemah. Sayangnya penerjemah pelafalannya kurang sempurna, huruf r seperti l.

Dalam rapat itu, Sherly menjelaskan. Mereka mau menambang di Kotabaru yang masuk Pulau Kalimantan, melalui perusahaan PT Qinfa Mining Industri. Luas areal mereka sekitar 5,7 ribu hektare.

Kedatangannya ke Kotabaru karena ingin mendapatkan advice planning atau saran dari pemerintah. Terkait tata ruang wilayah.

Singkatnya dalam rapat itu, Pemkab Kotabaru mendukung penuh. "Bisa selesai hari ini juga advice planning-nya," ucap Sekda Said Akhmad yang memastikan hal itu kepada bawahannya.

Usai rapat, Radar Banjarmasin berkesempatan mewawancarai Sherly. Perempuan berhidung mancung itu menjelaskan. Tiongkok maju dan kaya karena banyak perusahaan tambang underground yang menopang ekonomi warga.

Kondisi itu akunya mau ia bawa ke Kotabaru. Rencana ada lima mulut tambang mereka buat. Satu mulut perlu sedikitnya 1.000 tenaga kerja. Satu mulut target produksinya 10 juta ton batubara per tahun.

Mengapa tambang bawah tanah alias underground? Kata Sherly, itu lebih ekonomis. Batubara bisa dikeruk hingga kedalaman tiga ratus meter. Sekali mulut tambang terbuka, batubara akan terus diproduksi tanpa henti. Berbeda dengan tambang terbuka, tidak mampu seproduktif itu.

Pengakuan Sherly lagi, batubara nanti akan dijual ke PLTU atau PLN yang ada di Indonesia. Sisanya baru dibawa ke luar negeri. "Murni bisnis. Kami lakukan apa pun usaha, mulai dari yang kecil-kecil," ujarnya.

Dia kembali menjamin, usaha mereka akan membuat kaya warga. Dan membuat maju Kotabaru ke depan. "Sepuluh bulan ke depan kami rencana mulai produksi. Ini baru tahap pengeboran." Tambahnya, tambang bawah tanah nanti akan memerlukan banyak tenaga ahli.

Terpisah, Sekda Said Akhmad mengatakan, perusahaan meminta saran terkait tata ruang. "Untuk izin tambangnya itu wewenang provinsi," ujarnya.

Tapi menurut Sekda, perusahaan belum mendapatkan izin eksploitasi. Baru izin pengeboran atau eksplorasi.

Secara umum, Pemkab Kotabaru sebutnya mendukung investasi itu. Tinggal yang perlu dikawal adalah janji perusahaan terkait serapan tenaga kerja dan CD CSR. (zal/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X