BANJARMASIN - Merebaknya pandemi coronavirus justru membuat manajemen Barito Putera punya ide baru. Mereka berencana membangun museum untuk mengenang sejarah klub di kancah sepak bola Indonesia.
Ide itu berawal dari rencana lelang jersey yang batal dilakukan. Banyak mantan pemain Barito Putera yang ingin melelang jersey. Itu dilakukan sebagai bentuk bantuan melawan coronavirus. Nah, hal tersebut malah membuat pemilik Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman punya pemikiran lain. “Jersey itu kan bagian dari sejarah perjalanan klub. Daripada lepas, lebih baik kami kumpulkan,” kata Hasnur.
Bukan tanpa alasan Hasnur ingin mengoleksi banyak jersey lawas. “Karena ke depan kami ada rencana untuk membangun museum khusus untuk barang-barang Barito Putera yang memiliki sejarah,” jelas pria 44 tahun tersebut.
Nantinya, museum itu menjadi salah satu tempat jujukan bagi suporter Barito Putera. “Jadi, generasi sepuluh tahun ke depan masih tahu sejarah klub ini,” tambahnya.
Memiliki museum jelas jadi salah satu terobosan dalam sepak bola Indonesia. Karena itu, rencana tersebut mendapat dukungan penuh dari para legenda Barito Putera. Salah satunya Frans Sinatra Huwae. Pemain yang membela Barito Putera sejak 1989 hingga 2000 itu bahkan sudah membantu secara langsung. “Saya sudah menyumbangkan 15 jersey bagi museum Barito Putera,” ungkap pria 55 tahun tersebut.
Soal lelang yang tertunda karena rencana membangun museum, Frans mengaku maklum. Sebab, dia menganggap nilai historis klub cukup penting untuk diturunkan kepada generasi berikutnya. “Kami tidak jadi melakukan lelang karena itu (museum, Red) memang lebih urgen untuk menjaga kisah Barito Putera nantinya,” tambah pria yang kini menjadi pelatih Martapura FC tersebut.
Tapi, bukan berarti Frans berdiam diri. Sebagai ganti lelang jersey, pihaknya bersama legenda Barito Putera yang lain melakukan aksi galang dana. Tujuannya sama, membantu mengatasi pandemi coronavirus. Aksi tersebut mulai dilakukan. Termasuk selama bulan Ramadan. Manajemen Barito Putera juga mendukung penuh langkah tersebut.
Frans menjelaskan jumlah bantuan yang terkumpul memang belum banyak. “Penggalangan dana dari kami masih berjalan pelan-pelan,” tambah Frans. Dana tersebut bukan untuk orang kurang mampu saja. Dana itu juga ditujukan kepada legenda Barito Putera yang lain. “Karena ada mantan pemain kami (Barito Putera, Red) yang ikut terimbas akibat pandemi corona ini,” jelasnya.(bir/gr/dye)