BANJARMASIN - Jika dulu Operasi Ketupat Intan fokus mengamankan jalur mudik, tahun ini justru untuk mencegah arus mudik. Tujuannya, agar tak membawa "oleh-oleh" berupa virus untuk keluarga di kampung.
Operasi itu sudah dibuka sejak 24 April. "Operasi akan kami gelar selama sebulan," kata Kasat Lantas Polresta Banjarmasin AKP Gustaf Adolf Mamuaya, kemarin (8/5).
"Fokus kami adalah memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Dengan menyampaikan imbauan kepada warga agar tidak mudik," tambahnya.
"Jadi, bila tetap berkeras hendak pulang kampung, mungkin sekali membahayakan keluarga di sana. Ingat, di Indonesia, Banjarmasin termasuk zona merah," lanjutnya.
"Mungkin sekarang tidak tampak sakit. Tapi bisa menjadi perantara atau OTG (orang tanpa gejala). Itu yang paling dikhawatirkan. Jadi mending tak usah mudik dulu," serunya.
Soal posko, Operasi Ketupat Intan akan menggunakan pos yang sama dengan penjagaan PSBB. "Kebetulan kan sudah ada pos keamanan PSBB,. Jadi satu paket saja petugasnya," jelasnya.
Diakuinya, sejak pandemi, aktivitas masyarakat menurun. Dampaknya, angka kecelakaan lalu lintas pun menurun. "Ada kecelakaan, tapi hanya menderita kerugian material saja," pungkasnya. (lan/fud/ema)