PMI Mengakali Keadaan

- Sabtu, 9 Mei 2020 | 11:45 WIB
HAMPIR KOSONG: Kepala UDD PMI Banjarmasin dr Aulia Ramadhan Supit menunjukkan isi lemari stok darah yang hampir kosong. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
HAMPIR KOSONG: Kepala UDD PMI Banjarmasin dr Aulia Ramadhan Supit menunjukkan isi lemari stok darah yang hampir kosong. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Tak mudah mencari relawan pendonor darah di tengah pandemi. Tapi Palang Merah Indonesia (PMI) tak kehilangan akal. Kini, warga yang bersedia mendonor, bakal dikasih bingkisan sembako.

"Berlaku selama Ramadan," kata Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Banjarmasin dr Aulia Ramadhan Supit.

Bingkisan berisi gula pasir, minyak goreng, beras, dan teh celup. Seperti kemarin (8/5) siang, seorang perempuan datang mendonor.

"Lumayan, tahan buat beberapa hari," kata Zainab seraya tersenyum. "Tapi sebelumnya saya tidak tahu, kalau mendonor dikasih bingkisan. Niatnya memang mendonor," tambahnya.

Kembali pada Aulia, sejak awal pandemi, stok darah di PMI terus menipis. Padahal, permintaan kantong darah dari rumah sakit tidak menurun.

Begitu pula dengan jumlah pendonor, sehari yang datang tak sampai 10 orang. "Kalau sekarang, alhamdulillah. Pendonor biasanya datang seusai berbuka puasa," tukasnya.

Apalagi setelah diterapkan PSBB. Pasokan darah kian sulit dicari. Aulia berharap, Pemko Banjarmasin mau menelurkan kebijakan. Mendorong ASN untuk mendonorkan darahnya.

"Kalau ada kebijakan seperti itu, bakal sangat membantu. Bayangkan jika tiap ASN mendonor. PMI takkan pernah kekurangan stok darah," pungkasnya. (war/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X