RANTAU - Hujan deras yang berlangsung Sabtu (9/5) di Kecamatan Hatungun, dari siang sekitar pukul 14.30 Wita sampai sore pukul 17.30 Wita, membuat siring di Dusun Danau Batang Rt 1 Rw 1 Desa Tarungin, longsor.
Akibat longsornya tanah, menyebabkan bangunan tempat wudhu Masjid Annor dan dua rumah, sebagian tanah pondasinya longsor. "Kondisi ini membuat kami khawatir, kalau tambah parah," ungkap Sekretaris Desa Tarungin, Ali Nurdin, Minggu (10/5) saat dihubungi lewat sambungan telepon.
Dijelaskan Ali Nurdin, sebelum longsor terjadi, siring sungai itu memang sudah retak-retak. "Sudah kami bicarakan tingkat desa untuk tindaklanjutnya. Bahkan, kami mengundang perwakilan perusahaan di sini untuk bisa membantu menangani," ceritanya.
Ambrolnya siring itu membuat aktivitas warga terganggu. Terutama akses jalan mengalami kesulitan, karena jalan menjadi satu dengan halaman masjid.
"Untuk menanggulangi ini, rencana akan dianggarkan dengan dana desa. Tapi, tidak bisa cepat. Sekarang ini dana masih dialihkan untuk antisipasi penanganan Covid-19," ucapnya.
Camat Hatungun, Slamet Suryanto menuturkan bahwa siring yang ambrol merupakan pertemuan antara dua sungai. Kebetulan lokasinya di pertigaan. Beruntung saat kejadian tidak ada korban jiwa.
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik (Darlog) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin, Akhmad Sofyan menuturkan ia bersama tim sudah melakukan groundcheck, pendataan dan pemasangan police line di lokasi. "Untuk tindak lanjut akan kita koordinasikan dengan instansi terkait," pungkasnya. (dly/ema)