Bantuan Berdatangan, Suami jadi Kaum Langgar

- Senin, 11 Mei 2020 | 12:32 WIB
DIPIJAT: Bayi buah hati dari Pasutri viral AD, 20 tahun dan NZ, 15 tahun (paling kanan) dipijat terapi oleh tim Disdalduk KB PMP & PA Kota Banjarbaru pada Minggu (10/5). | Foto: Disdalduk KB PMP & PA Kota Banjarbaru for Radar Banjarmasin
DIPIJAT: Bayi buah hati dari Pasutri viral AD, 20 tahun dan NZ, 15 tahun (paling kanan) dipijat terapi oleh tim Disdalduk KB PMP & PA Kota Banjarbaru pada Minggu (10/5). | Foto: Disdalduk KB PMP & PA Kota Banjarbaru for Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Kisah pasangan suami istri (Pasutri) AD (20) dan NZ (15) tidur di lorong sekolah SDN Landasan Ulin Timur Banjarbaru gara-gara sang suami di-PHK, memantik simpati banyak pihak.

Pasca diwartakan Radar Banjarmasin, kini Pasutri dengan buah hatinya yang berusia 6 bulan sudah mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak, sebuah kontrakan.

Kemarin (10/5), Lurah Landasan Ulin Timur, forum RTRW dan Disdalduk KB PMP & PA Kota Banjarbaru menyambangi keluarga ini.

Lurah Landasan Ulin Timur, Dedi Surya menyayangkan kabar di media sosial yang menurutnya kurang relevan dengan kondisi sekarang.

"Di berita media sosial itu tidak ada menyebutkan, bahwa mereka telah dibantu oleh pihak pemerintah dan juga diupayakan masuk Jaring Pengaman Sosial (JPS) Pemko. Padahal mereka sudah kita tangani sepekan lalu," ujarnya.

Meskipun ujar Dedi ada kendala pasangan ini, karena tidak punya KK (Kartu Keluarga). Alhasil, untuk diusulkan mendapat bansos pusat terkendala persyaratan administrasi.

"Sementara ini bantuan atas nama pribadi, forum RT RW kelurahan, ibu DPRD serta pihak lainnya. Insya Allah cukup untuk dua pekan ke depan, sembari menunggu bantuan dari JPS," pungkasnya.

Sementara itu, agar tidak bergantung pada bantuan, AD (20) selaku kepala rumah tangga diminta untuk menjadi kaum di musala dekat kediaman mereka. Tugasnya membersihkan musala dan mengumandangkan azan jika waktu salat tiba.

Terpisah, Emi Lasari, anggota DPRD Banjarbaru berharap Pemko bisa lebih cepat mendeteksi kasus-kasus seperti ini. Mengingat dalam situasi Covid-19 sangat berpotensi sekali menimbulkan kasus-kasus serupa lainnya.

"Dari tingkat RT bisa dilakukan. Agar ketika muncul persoalan bisa langsung direspons dan jangan sampai kesannya ada warga yang terlantar, ini saya kira harus disiapkan benar-benar, apalagi jika PSBB bakal diterapkan," ujar Emi yang membantu menyewakan tempat tinggal untuk pasangan ini beberapa bulan ke depan.

Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Disdalduk KB PMP & PA Kota Banjarbaru, Rina Khairina turut menyambangi Pasutri ini.

“Kami fokus pada pendampingan oleh konselor. Mengingat secara usia, pasutri ini tergolong belia, apalagi istrinya baru 15 tahun, masih usia anak-anak,” ujar Rina yang membawa pula bantuan nutrisi untuk bayi dan ibunya yang menyusui, serta membawa ahli terapi pijat bayi. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X