Ada Senyum dan Kecemasan di Pembagian Bantuan

- Selasa, 12 Mei 2020 | 12:09 WIB
PENGAMAN LENGKAP: Pegawai PT Pos mengenakan alat pelindung diri, dari masker, sarung tangan dan visor. Dalam pembagian BST di PT Pos, kemarin. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
PENGAMAN LENGKAP: Pegawai PT Pos mengenakan alat pelindung diri, dari masker, sarung tangan dan visor. Dalam pembagian BST di PT Pos, kemarin. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Wajah Sarinah tampak semringah. Senin (11/5) siang di kantor PT Pos Jalan Lambung Mangkurat, dia menjadi salah seorang penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial.

"Alhamdulillah, bisa untuk tambahan modal jualan," ucap perempuan 70 tahun itu.

BST disalurkan selama tiga bulan, yakni periode April, Mei dan Juni. Nominal bantuan per bulan Rp600 ribu. Total penerima BST di Banjarmasin sebanyak 15.789 keluarga. Kemarin, baru disalurkan untuk 7 ribu keluarga.

Kepala Dinas Sosial Banjarmasin Iwan Ristianto mengatakan, penerima BST adalah yang masuk Basis Data Terpadu (BDT) yang ditetapkan pada Januari kemarin.

Dengan catatan, jika sudah masuk BDT, tidak lagi kebagian bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Cuma mendapatkan jaminan kesehatan yang iuran BPJS-nya ditanggung APBN. "Mereka juga tidak menerima paket sembako," bebernya.

BST yang disalurkan kemarin sebenarnya jatah April. Makanya, pada Mei ini pula disalurkan bantuan tahap ketiga. Agar bantuan tahap terakhir terkejar pada Juni nanti.

Kalau Sarinah tersenyum, berbeda sekali dengan pemandangan di kantor Dinsos di Jalan PM Noor, Banjarmasin Barat.

Puluhan warga tampak berkerumun. Masing-masing sibuk menggoreskan pulpen ke kertas. Mereka melaporkan diri, merasa berhak tapi tak dibantu. Baik bantuan Kemensos maupun bantuan Pemko Banjarmasin.

Salah satunya M Riduan. Warga Jalan Kelayan B itu mengaku tak pernah sekalipun dibantu. Meski sudah menyerahkan data diri lengkap, dari KTP sampai KK.

"Saya sudah enam bulan tidak bekerja. Sementara hanya mengutang sana-sini. Kalau memang tidak dapat bantuan, ya tidak apa-apa. Yang penting sudah usaha," bebernya.

Berbeda lagi dengan Said, warga Simpang Telawang itu datang beramai-ramai bersama warga dan bahkan ketua RT setempat.

Melalui Ketua RT-nya, Kamaliah Areda, mereka memprotes bantuan yang tak kunjung datang. Padahal, nama warganya sudah jelas-jelas tertera.

"Katanya, kalau sudah dapat BST, tak dibantu lagi. Nyatanya ada yang dapat BST, juga dapat bantuan lain. Bayangkan, warga saya malah sampai sekarang tak dapat apa-apa. Saya di sini meminta penjelasan Dinsos. Kalau mau melihat data, nih data!" cecarnya seraya mengempaskan lembaran berisi daftar nama warganya.

Dikonfirmasi terpisah, menanggapi keluhan warga, Kabid Kesejahteraan Perlindungan Jaminan Sosial dan Penanganan Kemiskinan Dinsos Banjarmasin, Aep Ruhya mengatakan, bahwa masih ada kesempatan bagi warga untuk melapor ke Dinsos.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X