BANJARMASIN – Para atlet renang difabel binaan National Paralympic Committee (NPC) Kalsel sepakat untuk tetap berlatih di Banjarmasin. Ini merupakan hasil kesepakatan para perenang difabel Kalsel tersebut untuk tak mudik Lebaran dulu tahun ini. Apalagi, ada pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah di Kalsel. Di Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Pelatih tim renang NPC Kalsel, Djuhriannor menjelaskan pihaknya sudah menawarkan opsi untuk libur latihan selama pandemic corona. “Atlet difabel cabang olahraga (cabor) lain bahkan sudah memulangkan para atletnya sejak sebulan yang lalu, dan diinstruksikan berlatih secara mandiri di rumah masing-masing. Namun, untuk cabor renang para atlet sepakat bertahan saja di Banjarmasin untuk latihan. Mereka tidak mudik ke kampung halaman,” ungkap pria yang akrab disapa Ateng ini.
Berhubung sudah satu suara tak pulang kampung, maka program latihan digeber. “Kami latihan di Kolam Renang Gelanggang Remaja Banjarmasin pada malam hari setelah buka puasa. Para atlet juga diinapkan di Mes Atlet Bergerak. Untuk keperluan konsumsi harian, kami patungan dan ada juga bantuan dari NPC Kalsel,” sambungnya.
Ateng menghargai semangat dan kebulatan tekad perenang binaannya itu. “Mereka tak mau menyerah dengan pulang ke kampung halaman. Kalau sudah di kampung halaman, akan sulit latihan. Dikhawatirkan kondisi fisik mereka nanti tidak bugar lagi, jadi lebih baik bertahan saja di Banjarmasin. Apalagi, aturan PSBB juga tegas, mereka tak mau melanggar,” tambahnya.
Salah satu atlet renang NPC Kalsel asal Kabupaten Banjar, Mulyadi menuturkan sudah minta izin kepada keluarganya lantaran tak bisa mudik Lebaran tahun ini. “Keluarga sudah maklum dan mengizinkan. Namun, kalau ada kesempatan, mungkin saya akan berkunjung satu atau dua hari setelah Lebaran ke kampung halaman di Aluh-Aluh,” tutupnya.(oza/dye/ema)