WALI KOTA Banjarmasin Ibnu Sina memberi kelonggaran kepada para pedagang di Pasar Baru, Ujung Murung, Sudimampir, dan Samudera Baru. Tentu bukan tanpa syarat.
Asalkan pedagang menyanggupi protokol kesehatan yang ditetapkan pemko. Pertama, jam operasional pasar dibatasi dari pukul 09.00 sampai 14.00 Wita.
Kedua, wajib mengenakan masker. Pembeli atau pedagang yang tak mengenakan masker dilarang masuk. Ketiga, pemisahan pintu masuk dan keluar pasar untuk menerapkan physical distancing.
Terakhir, bakal ada pengecekan dengan thermo gun. Kalau suhu badan pengunjung di atas 37,2 derajat, maka terpaksa putar badan.
"Jika pedagang menyanggupi protokol ini, maka kami berikan kelonggaran. Berlaku mulai Sabtu (16/5)," ujarnya kemarin (14/5) di Balai Kota.
Padahal, sebelumnya, Perwali PSBB telah direvisi. Agar PSBB jilid II lebih tegas dari yang pertama. Bahwa pasar sekunder (selain menjual bahan pangan dan medis) dilarang buka sampai 21 Mei.
Sontak pedagang memprotes. Ibnu kemudian berjanji mengevaluasi kebijakannya. Lalu, mengapa kini Ibnu melunak? "Saya mendapat masukan berharga dari kapolres dan dandim," jawabnya.
Intinya, grafik kasus positif Covid-19 di Banjarmasin terus menanjak. Tapi pada waktu bersamaan, bersamaan momen lebaran. Rawan sekali muncul gejolak di pasar.
"Menimbang situasi keamanan, agar tetap kondusif, perlu ada kelonggaran. Pertimbangannya memang berat sekali," jelasnya.
Dia pun langsung mengutus Kabid Pasar dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk menyusun komitmen bersama pengelola pasar dan perwakilan pedagang. (fud/at/fud)
