Cuaca Mendukung, Penjagaan Ketat; Puluhan Warga Disuruh Putar Balik

- Selasa, 19 Mei 2020 | 10:10 WIB
DIPERIKSA: Salah seorang pengendara yang mau melintas menuju Kota Banjarbaru diperiksa KTP serta suhu badannya oleh petugas gabungan di Posko 2 PSBB Gabungan di depan Q Mall Banjarbaru pada Senin (18/6) siang. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
DIPERIKSA: Salah seorang pengendara yang mau melintas menuju Kota Banjarbaru diperiksa KTP serta suhu badannya oleh petugas gabungan di Posko 2 PSBB Gabungan di depan Q Mall Banjarbaru pada Senin (18/6) siang. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Hari ketiga penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Banjarbaru mulai tampak. Kini, kepadatan arus lalu lintas sedikit mulai berkurang. Meskipun tak sepenuhnya sudah lenggang.

Selama PSBB, posko cek poin di batas wilayah diklaim dijaga selama 24 jam. Tanpa terkecuali. Namun, menurut beberapa warga yang melintas, terkadang ada pos seakan tak dijaga dan dibiarkan longgar.

Longgarnya posko yang dijaga oleh unsur Polisi, TNI, Dishub, Dinkes dan Satpol PP Banjarbaru ini pun cukup jadi obrolan. Khususnya mereka yang berpengalaman bisa leluasa melewati posko.

Salah seorang warga asal Martapura yang enggan namanya dikorbankan, mengaku tak ada diperiksa ketika melewati batas kota. "Saya emang kerja di Banjarbaru. Tadi (Kemarin) saya lewat di posko depan Q Mall agak siang sekitar pukul 14.00 Wita bisa lewat," katanya.

Memang ia sendiri mengaku sudah menyiapkan surat keterangan kerja dari perusahaannya. Namun ternyata katanya hal ini tak diperiksa. "Saya lihat yang lain juga bisa bebas lewat. Pikiran positif saya mungkin petugas lagi istirahat karena kelelahan, apalagi ini bulan puasa," ujarnya.

Memang dari pantauan, posko 2 PSBB gabungan Banjarbaru dan Banjar ini sempat longgar. Hal ini terpantau sekitar pukul 14.15 Wita. Di tenda posko sendiri memang tampak ada personel yang siaga. Hanya saja untuk melakukan pengecekan di jalan raya pada saat itu belum tampak.

Ketika dikonfirmasi, Perwira Pengendali (Padal) Posko 2 PSBB Gabungan, Ipda Rudi Ahmadi menjelaskan bahwa kondisi tidak ada penjagaan itu dikarenakan personel yang jaga istirahat sejenak.

"Kita baru selesai salat zuhur tadi, kemudian kita perhatikan cuaca mendung dan mau hujan. Akhirnya kita amati dulu, karena jika hujan kita tidak memungkinkan menggelar pemeriksaan," kata Rudi.

Pemeriksaan saat hujan kata Rudi tidak efektif. Selain berbahaya buat pengendara, kondusi tubuh personel yang berjaga katanya juga rawan. "Tentu kesehatan personel kita harus utamakan juga, agar bisa siaga berjaga nantinya."

Ia menegaskan bahwa arahan menjaga 24 jam tetap dilakukan. Namun diakuinya ada beberapa momen pihaknya harus sekadar istirahat. Termasuk melaksanakan ibadah dan mengatur jadwal jaga agar kondisi tubuh personel bisa tetap fit.

Dijelaskan, di posko ini ada 26 personel yang terlibat. Yakni dari unsur kepolisian berjumlah 13 orang, TNI 3 orang, Dinkes 2 orang dan Satpol PP 5 orang. Ini merupakan jumlah gabungan antara Banjarbaru dan Banjar.

Adapun, secara data pihaknya, dari pukul 08.00 Wita hingga pukul 14.00 Wita. Tercatat sudah ada 32 kali teguran lisan yang dilancarkan petugas kepada warga. Dikarenakan masih ada saja ditemukan pelanggaran PSBB dari warga.

"Dominan itu roda dua, misalnya tanpa masker atau terkait KTP Domisili. Kalau roda empat yang banyak ditemui soal persyaratan kapasitas dan tempat duduk penumpang," ungkapnya.

Dari sisi pemeriksaan suhu tubuh, tak ada temuan berarti sebut Rudi. Namun, apabila ada yang ditemukan melebihi suhu normal, maka katanya akan diisolasi sementara sembari melihat kondisi yang bersangkutan.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X