Dihantam Wabah, Kemiskinan Kalsel Diprediksi Naik 5,54 Persen

- Rabu, 20 Mei 2020 | 10:43 WIB
MANUSIA GEROBAK: Para pengemis musiman, manusia gerobak pasti muncul pada bulan puasa, terutama menjelang lebaran. Foto diambil di Jalan Hasan Basry. | FOTO: WAHYU RAMADHAN’/RADAR BANJARMASIN
MANUSIA GEROBAK: Para pengemis musiman, manusia gerobak pasti muncul pada bulan puasa, terutama menjelang lebaran. Foto diambil di Jalan Hasan Basry. | FOTO: WAHYU RAMADHAN’/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Perekonomian masyarakat amburadul dihantam wabah corona. Masyarakat kesulitan mencari nafkah karena adanya pembatasan. Diperkirakan, terjadi lonjakan angka kemiskinan di Kalsel.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kalsel, Nurul Fajar Desira membeberkan prediksi itu seusai rapat Komisi III DPRD Kalsel, (19/5).

“Angka kemiskinan sebelumnya sebesar 4,55 persen, mengacu data BPS (Badan Pusat Statistik). Karena dampak wabah diprediksi naik menjadi 5,54 persen atau naik menjadi 0,99 persen,” ungkapnya.

Untuk membantu pemulihan perekonomian masyarakat, terutama di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM), pemprov sudah menyiapkan formula.

“Pemprov sudah menyiapkan tiga formula untuk membantu pelaku usaha,” katanya. Masalahnya, kapan berakhirnya wabah tak bisa diprediksi.

Pemprov pun mengubah fokus rencana kerja pembangunan berpindah ke UMKM, industri hilir pertanian dan pariwisata. Disertai pendidikan perbaikan layanan kesehatan dan pendidikan. “Tema RKPD direvisi menjadi pemulihan ekonomi dan sosial,” tandasnya.

Sementara Wakil Ketua DPRD Kalsel M Syaripuddin meminta Bappeda tak melupakan segmen UMKM dan IKM dalam upaya pemulihan perekonomian.

“Jangan cuma industri hilir dan industri besar yang jadi fokus. Ada banyak IKM dan ratusan ribu UMKM, tahun 2019 saja ada 352 ribu UMKM yang berperan terhadap ekonomi Kalsel,” ujarnya. (gmp/fud/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X