Duh Miris..!! Kalsel Rekor Kasus Corona Lagi

- Kamis, 21 Mei 2020 | 15:28 WIB
MENUNGGU TES: Petugas kesehatan mengaso sembari menunggu warga yang mau diperiksa darahnya. Banyak warga pasar yang menghindari pengujian cepat. | FOTO: ZALYAN SHODIQIN ABDI/RADAR BANJARMASIN
MENUNGGU TES: Petugas kesehatan mengaso sembari menunggu warga yang mau diperiksa darahnya. Banyak warga pasar yang menghindari pengujian cepat. | FOTO: ZALYAN SHODIQIN ABDI/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Rekor dan rekor lagi! Jumlah kasus Covid-19 di Kalsel mengalami penambahan signifikan, 64 kasus dalam sehari. Penambahan kemarin menjadikan jumlah kasus positif mencapai 548.

Jika sebelumnya Kota Banjarmasin selalu menjadi daerah penyumbang tertinggi, kemarin Kabupaten Tanah Bumbu yang menambah kasus paling banyak. Jumlahnya sebanyak 53 kasus.

Banjarmasin sendiri kemarin ditemukan tujuh kasus positif baru, disusul Kabupaten Banjar tiga kasus dan Kota Banjarbaru satu kasus. Penambahan 53 kasus positif dari Tanah Bumbu kemarin menjadikan daerah ini berada di urutan kedua tertinggi penyebaran Covid-19 dengan jumlah kasus positif 106.

Jumlah kasus tertinggi masih dipegang Kota Banjarmasin. Penambahan tujuh kasus positif baru kemarin menjadikan jumlah kasus di Ibu Kota Kalsel ini menjadi sebanyak 204 kasus. Jika sebelumnya Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) yang menjadi daerah dengan penyebaran paling sedikit, kemarin digeser Balangan yang hanya terdapat dua kasus.

Jumlah kasus meninggal dunia karena Covid-19 juga masih terjadi. Kemarin sebanyak dua orang yang berasal dari Banjarmasin dan Hulu Sungai Selatan. “Keduanya perempuan, dari Banjarmasin berusa 61 tahun, dan yang dari Hulu Sungai Selatan berusia 38 tahun,” terang juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kalsel, M Muslim. 

Di sisi lain, gugus tugas Covid-19 Kalsel juga menyampaiakan penambahan kasus sembuh, sebanyak satu orang berasal dari Kabupaten Banjar. “Pasien yang dinyatakan sembuh ini berusia 73 tahun. Dengan demikian kasus sembuh totalnya sebanyak 76 orang,” ungkapnya.

Pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Banjarmasin yang digelar untuk memutus mata rantai penularan dinilai belum berhasil. “Masih dievaluasi, kami nilai belum maksimal,” tandas Muslim.

___
Test Massal, Pasar Mendadak Sepi

Sementara itu, pasar Kotabaru yang biasanya ramai di atas pukul 09.00, kemarin mendadak agak sepi. Puluhan petugas kesehatan didampingi TNI Polri yang melakukan rapid test massal, membuat banyak pembeli batal masuk pasar.

Dari pantauan wartawan, saat itu memang terlihat sepi. "Kami tadi pagi-pagi sekali ke sini. Malas kalau dites," kata Yani, perempuan paruh baya yang membeli kebutuhan dapur untuk membuat kue pesanan.

Walau tes-nya di pasar, masih banyak para pedagang yang tidak mau memeriksakan diri. "Malas, kalau reaktif bagaimana? Rumah saya kecil, isolasi mandiri di mana," kata seorang penjual kaset bajakan.

Kadinkes Kotabaru, Ernawati mengatakan, mereka tidak memaksa pedagang atau pengunjung pasar tes. "Sukarela saja. Kita tidak bisa memaksa," akunya.

Sementara itu, beberapa petugas kesehatan tampak kelelahan. Memakai baju hazmat, beberapa selonjor di lorong pasar yang kosong, menunggu warga yang mau diperiksa.

Jika warga banyak takut, berbeda dengan polisi dan TNI yang tugas di lapangan. Mereka ramai-ramai memeriksa diri ketika jumlah warga yang dites sudah berkurang.

Pegawai bank juga datang di jam istirahat. Melihat itu, terlihat tingkat pendidikan berpengaruh besar terkait kuantitas rapid test sukarela di Kotabaru.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X