Terindikasi Covid-19, Penumpang Dikarantina

- Jumat, 22 Mei 2020 | 11:16 WIB
BISA MUDIK: Kondisi terminal keberangkatan Bandara Internasional Syamsudin Noor, kemarin. Semua penumpang diperiksa persyaratan telah melalui tes Covid-19. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
BISA MUDIK: Kondisi terminal keberangkatan Bandara Internasional Syamsudin Noor, kemarin. Semua penumpang diperiksa persyaratan telah melalui tes Covid-19. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Beberapa hari menjelang Lebaran, kondisi Bandara Syamsudin Noor, kemarin (21/5) terlihat semakin dipadati penumpang. Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah. Sebab, dikhawatirkan di bandara bisa muncul klaster Covid-19 baru lantaran ditularkan oleh penumpang yang berangkat ataupun datang.

Menyikapi hal itu, Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan bahwa pihaknya sudah memperketat pemeriksaan terhadap penumpang yang tiba di Bandara Syamsudin Noor.

"Semua penumpang yang datang, kami pastikan bersih. Kalau tidak membawa hasil rapid test. Maka, langsung kami minta melakukan rapid test di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banjarmasin," katanya, kemarin.

Dia menambahkan, jika dalam pemeriksaan rapid test hasilnya reaktif. Maka, penumpang langsung dibawa ke lokasi karantina yang disiapkan Pemprov Kalsel. "Sudah ada beberapa penumpang yang kami masukkan ke karantina. Sehingga sekarang karantina di Balai Diklat dan Bapelkes penuh," tambahnya.

Padahal, Gedung Balai Diklat di Ambulung, Kelurahan Loktabat Utara mempunyai kapasitas 80 kamar dengan kapasitas 160 tempat tidur. Sedangkan, Gedung Bapelkes di Jalan Mistar Cokrokusumo, Kelurahan Sungai Besar memiliki 90 kamar, dengan 186 tempat tidur.

"Kami sedang menyiapkan gedung lain untuk tambahan tempat karantina. Salah satunya, Gedung BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah) Kalsel di Jalan Panglima Batur, Banjarbaru," ujar Hanif.

Lalu bagaimana dengan penumpang yang berangkat dari Bandara Internasional Syamsudin Noor? Pria yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Pelaksana Harian BPBD Kalsel ini menyampaikan bahwa pemeriksaan menjadi tanggung jawab KKP Banjarmasin dan otoritas bandara. "Kalau Tim Gugus yang ditekankan adalah orang yang masuk," ucapnya.

KKP Banjarmasin sendiri menurutnya sangat ketat mengawasi dan memeriksa para penumpang yang akan berangkat. Itu dibuktikan dengan ditemukannya satu pasien yang hasil rapid test-nya reaktif. "Setelah dites swab ternyata positif Covid-19. Jadi, langsung dikarantina juga," ujarnya.

Dia menyampaikan, pemeriksaan dilakukan secara ketat karena KKP Banjarmasin tidak ingin penumpang dari Kalsel menyebarkan virus ke daerah lain. "Jadi, penumpang yang datang, maupun berangkat diperiksa secara ketat," ucapnya.

Sementara itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banjarmasin, Ruslan Fajar menjelaskan, untuk memastikan penumpang yang berangkat melalui Bandara Internasional Syamsudin Noor bersih dari Covid-19. Serta, bukan bertujuan untuk mudik. Telah dilakukan pemeriksaan dokumen secara berlapis-lapis.

Dia mengungkapkan, pemeriksaan dokumen sudah dilakukan saat penumpang akan memasuki ruang tahap pertama. "Di sana dokumen dicek petugas TNI dan Polri," ungkapnya.

Setelah itu, ketika sampai di ruang tahap pertama, dikatakan Ruslan, dokumen diperiksa lagi oleh Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19. "Dari sana. Penumpang lalu diperiksa KKP. Terkait kelengkapan surat keterangan kesehatan, seperti hasil rapid test atau PCR. Kalau reaktif atau positif, maka tidak akan kami berangkatkan. Melainkan langsung dikarantina," tambahnya.

Sedangkan, apabila hasil rapid test non reaktif dikatakannya, calon penumpang akan menjalani pemeriksaan lanjutan. Berupa pengukuran suhu tubuh. Serta, saturasi pernapasan dan nadi. "Kalau semua normal akan kami buatkan surat clearance dan penumpang boleh masuk ke ruang check in," katanya.

Dia menuturkan, selama pandemi Covid-19 penumpang yang berangkat paling banyak para karyawan yang pulang ke kampung karena diputus kerja. "Ada juga lantaran proyek atau kontrak kerjanya di perusahaan sudah habis," tuturnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Diduga Hendak Tawuran, 18 Remaja Diamankan

Minggu, 17 Maret 2024 | 18:55 WIB

DPRD Kota Banjarmasin Usulkan 732 Pokir

Jumat, 15 Maret 2024 | 14:35 WIB
X