BANJARMASIN - Djajang Nurjaman tak bisa mengagendakan silaturahmi pada hari Lebaran Idulfitri, Minggu (24/5) lalu. Namun pelatih Barito Putera itu tetap menggelar acara syukuran secara sederhana.
Pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut merasakan Lebaran tahun ini sangat berbeda. Pandemi coronavirus tidak memungkinkan Djanur bersilaturahmi kepada sanak dan keluarga. Jika biasanya Djanur salat Id bersama keluarga besar, kali ini meniadakan agenda tersebut. Hanya diisi dengan acara makan bersama dengan jumlah orang yang terbatas. "Kalau keadaannya seperti ini kami masih belum bisa salat Id bareng. Berkunjung ke sanak famili juga masih belum bisa," ucap Djanur.
Terkait syukuran, rupanya hal ini sudah menjadi tradisi bagi keluarga Djanur. Keluarganya menyiapkan hidangan khas Lebaran seperti ketupat dan opor ayam. "Hanya syukuran internal keluarga saja. Menu yang disiapkan seperti ketupat, opor ayam, dan lain-lain. Jadi, kami tetap mempertahankan tradisi di tengah pandemi," tambahnya.
Acara syukuran khusus keluarganya di Bandung, Jawa Barat. Djanur sebenarnya juga masih memiliki keluarga yang saat ini masih terjebak lockdown di Italia. "Keluarga yang di Bandung hadir karena jaraknya cukup dekat. Minus yang di Italia saja belum bisa gabung Lebaran kali ini," terangnya.
Djanur tetap masih memantau kesiapan skuat Barito Putera andai kompetisi Liga 1 2020 bisa digelar kembali dalam waktu dekat. Barito masih menunggu keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) soal kelanjutan Liga 1 2020. Konon, PSSI akan memberikan keputusan tersebut di awal bulan Juni.(bir/dye/ema)