Sudah Siap untuk Normal Baru? 4 Daerah di Kalsel Masuk Tatanan Baru

- Kamis, 28 Mei 2020 | 11:48 WIB
PSBB JELANG AKHIR: Suasana pemeriksaan di posko PSBB di depan Q Mall Banjarbaru beberapa waktu lalu. Kota Banjarbaru menjadi salah satu daerah yang disiapkan pemerintah pusat untuk menerapkan new normal. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
PSBB JELANG AKHIR: Suasana pemeriksaan di posko PSBB di depan Q Mall Banjarbaru beberapa waktu lalu. Kota Banjarbaru menjadi salah satu daerah yang disiapkan pemerintah pusat untuk menerapkan new normal. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

BANJARBARU - Pemerintah pusat telah mempersiapkan prosedur penerapan new normal atau tatanan baru di 25 kabupaten/kota. Empat diantaranya berada di Kalsel. Yakni, Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala.

Terkait hal itu, Wakil Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan bahwa daerah di Kalsel memang sudah mengarah untuk menerapkan new normal. Akan tetapi, menurutnya saat ini yang menjadi prioritas adalah bagaimana langkah penanganan kasus virus corona.

"Kalau kita jalankan new normal, sementara cara penanganan penyakit belum ketemu. Maka, kita belum bisa menjelaskan secara detail bagaimana penyebarannya," ucapnya.

Maka dari itu, dia mengungkapkan, daerah di Kalsel belum bisa menerapkan new normal sebelum bisa menangani kasus Covid-19. "Kita harus tahu dulu kapan wabah akan selesai, supaya tahu new normal-nya nanti seperti apa," ungkapnya.

Sementara itu, Liaison Officer (LO) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Brigjen TNI (Purn) Syahyudi menuturkan bahwa Kalsel belum memenuhi syarat untuk menerapkan new normal. "Daerah yang bisa menerapkannya, angka R0 harus berada di bawah satu. Sedangkan Kalsel belum di bawah satu," tuturnya.

R0 sendiri merujuk pada angka reproduksi atau jumlah orang yang bisa ditulari. Jika angka R di atas satu, jumlah kasus kumulatif meningkat. Sementara jika di bawah 1, maka kasus akan berkurang.

Menurutnya, daerah-daerah di Kalsel masih harus mengidentifikasi para pasien terkonfirmasi postif untuk bisa mengetahui bagaimana penyebaran Covid-19. "Namun demikian, kita pasti mengarah ke sana (new normal) dengan kesadaran dan kedisiplinan yang tinggi," ujarnya.

Dia mengatakan, sesuai dengan hasil monitoring yang mereka lakukan, protokol kesehatan di sejumlah daerah di Kalsel masih perlu ditingkatkan. "Masyarakat perlu disiplin lagi. Khususnya di tempat-tempat keramaian. Seperti, pasar," katanya.

Untuk bisa memutus penularan virus corona protokol kesehatan harus diterapkan dengan baik. "Seperti, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan hindari keramaian," pungkasnya.

Sementara itu, termasuk dalam daftar Kabupaten yang akan menerapkan new normal, Pemkab Batola siap menerapkan sesuai ketentuan Pemerintah Pusat. Berbagai hal mulai disiapkan.

"Mau tidak mau, suka tidak suka, inilah kehidupan kita kedepannya selama vaksin Covid-19 belum didapatkan," ujar Noormiliyani tentang New Normal yang harus dibiasakan warga Batola.

Noormiliyani menambahkan, New Normal akan disosialisasikan selama 17 hasil setelah PSBB. Masyarakat diharapkan hidup normal dengan memperhatikan protokol Covid-19. Terutama siswa di sekolah.

Ya, New Normal juga mengembalikan anak-anak untuk sekolah kembali. Berkaitan dengan itu, Noormiliyani merencanakan pembatasan siswa dalam ruang kelas. Juga dilakukan pergantian jam masuk. Ada yang pagi dan siang. "Tiap ruangan akan kita batasi hanya 15 murid," ujarnya sembari mengatakan semua siswa wajib menggunakan masker.

Selain pembatasan murid, Noormiliyani juga menginginkan kantin yang sehat sesuai dengan protokoler kesehatan. Paman pentol masih diperbolehkan berjualan tetapi harus memiliki sertifikat aman dikonsumsi oleh anak-anak dari sekolahnya. "Anak-anak hanya diperbolehkan didalam lingkungan sekolah. Sekolah harus memiliki pagar. Yang tidak punya pagar akan kami buatkan," ungkapnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X