BANJARMASIN - Stok darah di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Banjarmasin benar-benar kritis.
Kepala UDD PMI Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit menyebut, stok darah di lemari penyimpanan sudah sangat minim.
“Golongan darah A tinggal satu, trombosit A ada enam, B sisa 10, O ada 10, dan sel darah merah A ada tiga kantong. Sedangkan yang lainnya kosong semua,” ujarnya, kemarin (28/5) siang.
Selama ini, pascalebaran banyak pendonor berdatangan. Kali ini justru sebaliknya, sangat sepi.
Sebagai gambaran, pada bulan Ramadan tahun lalu, PMI bisa mendapat 2.500 kantong darah. Usai Idul Fitri, meningkat sampai 3.500-4.000 kantong darah.
"Sekarang, dua hari terakhir baru dapat 40 kantong. Padahal dalam sehari kami butuh 10 kantong," jelasnya.
Praktis, PMI kini hanya mengandalkan media sosial untuk mengajak pendonor datang. Pasokan yang masih bisa diandalkan hanya dari instansi pemerintahan.
Dia memahami pagebluk membuat kekhawatiran masyarakat memuncak. Mereka takut terpapar virus corona. Padahal setiap melayani pendonor, petugas selalu menerapkan protokol yang ketat.
“Pendonor sepi karena masyarakat masih takut dengan wabah,” tutup Rama maklum. (gmp/fud/ema)