Wali Kota Banjarbaru : Takkan ada PSBB Jilid 2

- Jumat, 29 Mei 2020 | 10:34 WIB
PAKAI MASKER: Salah seorang pegawai Pemko Banjarbaru memasangkan masker kepada anak kecil di jalanan. Setelah PSBB Banjarbaru menyiapkan aturan baru Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang mengadopsi konsep new normal. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
PAKAI MASKER: Salah seorang pegawai Pemko Banjarbaru memasangkan masker kepada anak kecil di jalanan. Setelah PSBB Banjarbaru menyiapkan aturan baru Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang mengadopsi konsep new normal. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Banjarbaru resmi berakhir Jumat (29/5).

Wali kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani memastikan tak ada PSBB jilid 2. Selanjutnya, Banjarbaru akan mengikuti arahan pemerintah pusat untuk menyiapkan tatanan normal baru dengan aturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).

"Dari evaluasi, PSBB relatif berhasil menekan angka ODP, PDP maupun tingkat kesembuhan pasien," ungkapnya.

Kemudian, soal protokol Covid-19 dan ketaatan operasional oleh sektor usaha juga baik. Namun untuk penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS), sampai berakhir PSBB baru 80 persen.

Selanjutnya, mengenai konsep normal baru, menurut Nadjmi tak akan sepenuhnya mengikuti draft pusat. Tetapi akan ada penyesuaian dengan karakteristik daerah. Termasuk penerbitan payung hukum berupa Perwali PKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

"Normal baru dengan kewaspadaan. Nanti dengan (Perwali) PKM ini, agak dilonggarkan (dari PSBB), tapi tetap ada batasnya," jelasnya.

Pertimbangan untuk tidak melonggarkan secara keseluruhan, agar tidak terjadi euforia di masyarakat. "Jadi masyarakat tidak kaget, selesai PSBB jangan sampai ada euforia atau pelampiasan," ujarnya.

Teknis PKM saat ini sedang digodok SKPD terkait. Termasuk berkoordinasi dengan unsur TNI-Polri. "Draftnya lagi disusun. Intinya kita siap. Saya juga minta untuk SKPD terkait untuk menyusun protokolnya. Jadi kita buat aturan mainnya, ini agar tetap waspada dan menjaga diri," tambahnya.

Alasan memilih normal baru, Nadjmi menjelaskan agar sektor perekonomian bisa perlahan jalan. Termasuk katanya kegiatan ibadah yang selama ini dibatasi.

"Kegiatan ibadah juga kita buka tapi tetap dengan protokol. Kemudian sektor usaha, misalnya toko dan tempat makan boleh buka, bisa makan di tempat tapi jaga jarak dan memerhatikan protokolnya," jawabnya.

Terkait pendidikan juga akan dibuat protokol sistematis. Mulai dari berangkat dari rumah, hingga proses belajar mengajar di sekolah.

"Nanti protokolnya dari dinas pendidikan, kita siapkan arahnya kepada normal yang baru ini. Bisa saja salah satunya penerapan shift belajar mengajar," jabarnya.

Kapan diberlakukan? Nadjmi menjawab kemungkinan pekan depan. “Ini kita di tahap persiapan dan juga sekalian sosialisasi kepada masyarakat," pungkasnya.

Terpisah, Sekda Banjarbaru, Said Abdullah menambahkan, meski PSBB tidak dilanjutkan. Petugas kesehatan dipastikannya tetap akan bekerja untuk menangani Covid-19.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X