36 Pasar Dijaga Aparat

- Jumat, 29 Mei 2020 | 10:50 WIB
BAKAL DIJAGA: Pedagang dan pembeli harus mulai membiasakan diri dengan protokol kesehatan. Foto diambil di Pasar Sudimampir, bulan Ramadan kemarin. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
BAKAL DIJAGA: Pedagang dan pembeli harus mulai membiasakan diri dengan protokol kesehatan. Foto diambil di Pasar Sudimampir, bulan Ramadan kemarin. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Selama tiga hari, sejak kemarin (28/5) sampai besok (30/5), 36 pasar di Banjarmasin akan dijaga ketat aparat.

Pemko Banjarmasin akan dibantu Pemprov Kalsel, Satpol PP dan Dinas Perhubungan diturunkan. Didukung oleh TNI dan Polri.

Tujuannya, demi memutus penyebaran virus corona di kawasan pasar tradisional. Apalagi Banjarmasin punya pengalaman dengan kemunculan kluster Sentra Antasari.

Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, pedagang dan pembeli wajib mengikuti protokol kesehatan. Seperti mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

"Dengan adanya penjagaan dari petugas, maka pedagang dan pembeli yang tidak menggunakan masker tidak dibolehkan untuk masuk ke dalam pasar," tegas Ibnu di kawasan Nol Kilo Meter, kemarin.

Ditekankannya, petugas akan mengedepankan pendekatan persuasif. Tanpa harus meninggalkan tindakan tegas jika diperlukan.

"Saya harap warga kota bila berkunjung ke pasar dapat mematuhi protokol COVID-19. Mencoba membiasakan agar protokol ini bisa dilaksanakan oleh seluruh masyarakat, baik yang mau pergi berbelanja ke pasar atau beraktivitas di lingkungan masing-masing," harapnya.

Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banjarmasin, Norbiansyah mengatakan, pihaknya mengapresiasi bantuan yang diberikan pemprov.

"Dengan tambahan petugas tersebut, semoga pedagang dan pengunjung pasar dapat lebih tertib lagi dalam menjalankan protokol kesehatan ini," ujarnya.

___

Maju Mundur New Normal

SETELAH mengakui terpikir untuk berdamai, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menegaskan takkan terburu-buru dalam menerapkan New Normal. Sebuah protokol untuk hidup berdampingan bersama virus corona.

"Ada syarat dan prioritas. Intinya angka penyebaran minimal harus stuck dan landai dulu. Perlu waktu untuk menyiapkan. Kami juga tidak ingin gegabah," bebernya, kemarin (28/5) di Balai Kota.

Dia menekankan, pemko takkan memaksakan New Normal jika masyarakat saja belum terbiasa dengan protokol kesehatan COVID-19.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X