REKOR..! 116 Kasus Dalam Sehari di Kalsel

- Jumat, 29 Mei 2020 | 13:02 WIB
Foto ilustrasi
Foto ilustrasi

BANJARMASIN - Virus corona benar-benar mengamuk seusai lebaran. Setelah penambahan 73 kasus sebelumnya, kemarin jumlah mereka yang positif terpapar bertambah 116 orang. Rekor ini membuat Kalsel penyumbang kedua terbanyak kasus per hari nasional setelah Jawa Timur.

Mirisnya, jumlah kasus terbanyak berasal dari Banjarmasin, kota yang telah melakukan pembatasan sosial berskala besar dalam tiga tahapan.

Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kalsel M Muslim mengatakan di Banjarmasin ada 112 kasus. Hanya empat kasus berasal dari Kota Banjarbaru. “Penambahan kasus di Banjarmasin adalah hasil tracking lalu yang sekaligus dilakukan pemeriksaan swabnya,” ujar Muslim kemarin.

Sebelum Lebaran lalu tim gugus tugas Covid-19 Kalsel masif melakukan tracking di sejumlah pasar tradisional di Banjarmasin. Hasilnya memang banyak yang terindikasi Covid-19 saat rapid test. Bahkan setelah pemeriksaan tersebut, tim langsung melakukan penyemprotan disinfektan di kawasan pasar tradisional tersebut.

Muslim juga menyampaikan, ada enam klaster penularan Covid-19 di Kalsel yang tercatat. Paling banyak adalah klaster Gowa yang jumlahnya sebanyak 137 kasus. “Klaster lain yang tinggi adalah klaster Pasar Sudimampir, Pasar Sentra Antasari, Pasar Binjai dan Pasar Pekauman,” beber Muslim sembari menjelaskan klaster lain yang tinggi juga berasal dari Jawa Barat, Kalteng dan Kontak Pertama.

Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengaku ada aspek yang terabaikan dalam PSBB. Yakni soal pemberdayaan RT, lurah yang secara mandiri menggerakkan warganya untuk mendirikan posko. Pembatasan ini disebutnya bentuk Pembatasan Sosial Berskala Kecil (PSBK).

"Saya juga maklum RT konsentrasi ke pendataan warga terdampak penerima bantuan,” kata Ibnu kemarin. 

Di tahap tiga PSBB ini, dikatakannya, peran serta dari RT, RW dan kelompok masyarakat sangat membantu sekali penecagahan penularan Covid-19 di Banjarmasin.

“Ini evaluasi saya di PSBB tahap tiga ini. Mudah mudahan cukup efektif melokalisir dan juga mengawasi pergerakan masyarakat untuk memutus mata rantai penularan di masing-masing lokal wilayah,” ujarnya.

Ibnu menjelaskan, saat ini pihaknya tengah fokus memutus mata rantai penularan di klaster Pekapuran, Pasar Antasari dan Sungai Bilu yang ditakutkan menular tak terkendali. “Ada sebanyak 2.000 rapid test yang akan dimaksimalkan untuk melakukan tracking, dengan harapan memutus benar-benar mata rantai penularan,” ucapnya.

Sementara itu, dengan penambahan kasus kemarin, total kasus Covid-19 di Kalsel mencapai 819 kasus.(mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X