BANJARMASIN - Rumah bedakan (kontrakan) empat pintu di Jalan Manggis Gang Srikaya ludes terbakar, kemarin (29/5) siang. Diduga, dibakar oleh salah satu penghuninya.
Kontrakan itu milik Rajimin, 72 tahun. Penghuni yang dituding adalah Rizki yang tinggal bersama ibunya. Sebelumnya, ia ngontrak di kawasan Pasar Batuah, tak jauh dari sana.
Menurut cerita Ayu, cucu Rajimin, sebelum api berkobar, dia melihat asap dari hunian Rizki. Tapi tak bisa diperiksa karena pintunya dikunci gembok.
"Saya tidak melihat siapa-siapa selain api di dalam rumah. Tapi ada yang mencurigakan. Ada tumpukan daun kering dan kayu ranting di dalam rumah. Persis di samping kiri tembok," kisah gadis 18 tahun tersebut.
"Saat itu, apinya masih kecil. Setelah saya berteriak meminta tolong, api sudah membesar," tambahnya. Dia menduga, Rizki marah setelah kakeknya menagih tunggakan uang sewa.
"Dua bulan belum bayar. Kakek menagih, lalu aliran listriknya diputus. Pagi tadi saluran air PDAM yang diputus. Mungkin saja dia marah lalu nekat," bebernya.
Ditambahkan Rajimin, sejak setahun terakhir, pembayaran uang sewa memang kerap tersendat-sendat. Kadang dibayar Rp100 ribu, kadang Rp200 ribu. Lebih sering dicicil.
"Wajar kan saya menagih. Sehari-hari saya makan dari situ. Uang sewanya padahal cuma Rp350 ribu per bulan. Kalau enggak bayar-bayar, saya rugi," ujarnya.
Sesama penghuni kontrakan, Minah mengaku melihat Rizki pada jam 10 pagi. Tapi dia tak melihat gelagat mencurigakan.
"Tapi orangnya suka mabuk. Dulu tinggal di Pasar Batuah. Setahun ini tinggal di kontrakan Mbah Rajimin. Mudah-mudahan ada titik terang kejadian. Kasihan mbah, harta bendanya habis tak sempat diselamatkan," kata perempuan 55 tahun itu.
Selain menghanguskan kontrakan, rumah Rajimin dan tetangga di belakang juga habis dilalap api. Sehari-hari, Rajimin mengecer bensin di depan Gang Taufik.
Secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Timur Iptu Timur Yono mengatakan, polisi terus mengumpulkan keterangan. Soal dugaan itu, dia belum mau berkomentar. "Kami masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi," jelasnya. (lan/fud/ema)
