BANJARBARU - Penerapan fase normal baru dipastikan akan kembali melibatkan unsur TNI-Polri. Sesuai arahan Presiden RI, 340.000 personel akan dikerahkan.
Demikian pula di Kota Banjarbaru yang akan menerapkan normal baru, setelah memutuskan tidak memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dandim 1006/Mtp Letkol Arm Siswo Budiarto menjelaskan, pada prinsipnya normal baru ini tetap mengacu pada penegakan disiplin di masyarakat secara terpadu. Namun yang membedakan dari PSBB sebutnya ada pada tempat penjagaan.
"Kita akan memfokuskan tempat-tempat yang diberikan pelonggaran. Dalam hal ini tempat keramaian. Jadi aparat hadir untuk membantu mendisiplinkan masyarakat sesuai protokolnya," tegasnya.
Meski belum bisa memastikan berapa jumlah personel yang dikerahkan. Dandim memastikan bahwa kekuatan personelnya sudah siap. Termasuk katanya soal kekuatan cadangan.
"Untuk kalkulasinya kita belum bisa pastikan, kita melihat kebutuhan dan indikasi ancamannya dulu, termasuk kebijakan daerah. Jadi harus kita lihat dulu, tidak perlu sampai mubazir," tegasnya.
Bagaimana bentuk penindakannya? Siswo memastikan bahwa prioritas utama adalah dengan langkah preventif. "Polanya masih sama, sejak awal diberlakukan (PSBB) kita mengedepankan preventif, sopan dan humanis," terangnya.
Sementara itu, Kapolres Banjarbaru, AKBP Doni Hadi Santoso memastikan pihaknya bersama unsur TNI siap mendukung fase new normal ini. Ia pun berharap agar masyarakat juga bisa kooperatif.
"Kita mengimbau kepada masyarakat, baik itu pelaku usaha atau pembeli untuk mematuhi protokol kesehatan di fase normal baru ini. Jadi tidak sepenuhnya diserahkan kepada petugas saja, namun juga bisa saling menyampaikan soal protokol ini," pungkasnya. (rvn/ij/bin)