Dua Ibu dan Bayinya Terpapar, Banjarbaru Tambah Tujuh Positif

- Sabtu, 30 Mei 2020 | 13:39 WIB
PERIKSA SUHU: Petugas kesehatan memeriksa penumpang mobil ketika dilakukan pemeriksaan di posko penjagaan atau pos cek poin PSBB di depan Q Mall Banjarbaru. Kasus positif Covid-19 di Banjarbaru bertambah cukup signifikan yakni 7 kasus baru yang empat di antaranya adalah dua orang ibu dan dua orang bayi. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin
PERIKSA SUHU: Petugas kesehatan memeriksa penumpang mobil ketika dilakukan pemeriksaan di posko penjagaan atau pos cek poin PSBB di depan Q Mall Banjarbaru. Kasus positif Covid-19 di Banjarbaru bertambah cukup signifikan yakni 7 kasus baru yang empat di antaranya adalah dua orang ibu dan dua orang bayi. | Foto: Muhammad Rifani/Radar Banjarmasin

BANJARBARU - Sempat melandai beberapa waktu sebelumnya. Sebaran kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Banjarbaru kembali naik. Setidaknya hingga Kamis (28/5) petang lalu, ada tambahan tujuh kasus baru.

Penambahan kasus ini tentu cukup jadi sorotan mengingat terjadi di momen program PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) berakhir. Apalagi Pemko memutuskan tak akan memperpanjang PSBB tersebut.

Dari data resmi tim gugus tugas, tujuh tambahan kasus ini disebut tak sepenuhnya terjadi di Banjarbaru. Lantaran tiga di antaranya warga Banjarbaru yang bekerja dan beraktivitas di daerah tetangga.

"Tiga itu kami dapatkan dari hasil swab Dinkes Kabupaten Banjar. Karena yang bersangkutan bekerja di sana, tetapi domisilinya di wilayah Banjarbaru," terang Jubir Tim GTPP Covid-19 Banjarbaru, Rizana Mirza.

Selain tiga kasus ini, Rizana juga mengumumkan bahwa tambahan lain turut menularkan kepada dua orang bayi. Yang mana dijelaskannya bahwa dua orang ibu dari dua bayi ini juga terpapar positif.

"Perlu kami informasikan, bahwa ada dua kasus positif untuk bayi. Bayi ini berkode BJB-42 yang merupakan seorang bayi dari ibunya yakni berkode BJB-41 berusia 34 tahun. Lalu yang satunya BJB-44 juga seorang bayi dari ibunya yakni berkode BJB-43 berusia 26 tahun," ujarnya.

Kedua bayi ini kata Mirza kondisinya baru beberapa hari dilahirkan. Tepatnya di RSD Idaman Banjarbaru. Yang mana kuat diduga bahwa kedua bayi ini sebutnya terpapar dari ibunya yang juga sudah tertular.

Secara kronologis, awalnya kedua bayi ini tak menunjukkan gejala Covid-19. Begitupun dengan ibu keduanya ketika proses mau melahirkan. Namun karena ada protokol ketat dari Rumah Sakit, maka dua orang ibu dan dua bayi ini harus menjalani proses tes swab.

"Jadi sekarang ada protokol pemeriksaan terhadap pasien yang masuk ke rumah sakit. Karena ada pengalaman bahwa pasien yang tidak jujur punya riwayat perjalanan ke wilayah terpapar dan membahayakan orang lain. Makanya kini ada kebijakan pemeriksaan tersebut," jelasnya.

Selepas prosesi bersalin, empat orang ini kata Mirza dilakukan swab. Baik ibunya maupun bayinya. Karena kondisi keempatnya stabil, maka saat itu semuanya sebutnya diperbolehkan pulang. Sembari menunggu hasil swab keluar. Mengingat hasil swab tergolong lama keluar karena padatnya antrian di lab pemeriksaan.

Berselang beberapa hari usai keempat pulang ke rumah. Hasil swab mereka telah keluar dan menunjukkan positif Covid-19. "Tapi kondisinya stabil. Sewaktu pulang ke rumah juga selalu dipantau tim dari puskesmas dan dipandu untuk menjalankan protokolnya," terangnya.

Usai dinyatakan positif terpapar, tim surveilans Dinkes Banjarbaru terangnya terus melakukan tracing. Termasuk penyebab mengapa ibu dari dua bayi ini bisa tertular.

Tetapi dari hasil penelusuran, keempatnya tak punya kontak dengan klaster-klaster yang sudah ada.

"Tidak ada kaitannya (klaster). Tapi kita tidak bisa juga secara medis memvonis secara dini terpaparnya dari mana, perlu pelacakan dan ini sedang dilakukan. Termasuk kita akan melakukan pemeriksaan atau sampai rapid test kepada keluarga dekatnya, misalnya suaminya," terangnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X