Kurva Masih Terjal, Tim Berpacu Waktu

- Sabtu, 30 Mei 2020 | 13:58 WIB
BERPACU WAKTU: Wakil Ketua Harian Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel Hanif Faisol Nurofiq dalam wawancara dengan wartawan, kemarin. | FOTO: HUMAS PEMPROV KALSEL FOR RADAR BANJARMASIN
BERPACU WAKTU: Wakil Ketua Harian Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel Hanif Faisol Nurofiq dalam wawancara dengan wartawan, kemarin. | FOTO: HUMAS PEMPROV KALSEL FOR RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Kasus Covid-19 di Kalsel benar benar mengamuk. Dalam sepekan, penambahan kasus positif baru mencapai 303 kasus. Setelah di hari sebelumnya terjadi lonjakan kasus sebanyak 116 kasus, kemarin kembali terjadi penambahan sebanyak 74 kasus baru.

Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kalsel M Muslim menyampaikan, penambahan 74 kasus baru kemarin berasal dari Kabupaten Banjar sebanyak 17 kasus, Barito Kuala 18 Kasus, Kota Banjarmasin 38 kasus, dan Kabupaten Tabalong 1 kasus. 

Khusus Tabalong, penambahan satu kasus baru ini menunjukkan daerah ini belum benar-benar hijau. Padahal sebelumnya, semua pasien positif sebanyak enam orang dinyatakan sembuh.

Sementara, penambahan kasus meninggal dunia lantaran corona, juga terus mengalami penambahan. Kemarin disampaikan, dua orang pasien asal Banjarmasin dinyatakan meninggal dunia. Muslim juga menyampaikan kemarin satu pasien asal Barito Kuala dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Sementara, 38 kasus baru terkonfirmasi positif di Kota Banjarmasin kemarin, menambah total kasus di ibu kota Kalsel ini menjadi 404 kasus. Dengan rincian, sebanyak 321 tengah dirawat, 22 orang dinyatakan sembuh, dan 61 orang yang dinyatakan meninggal dunia. “Menigkatkan kasus di Banjarmasin seiring masifnya tracking dan pemeriksaan swab. Ini membuat percepatan memutus mata rantai penularan,” ujar Muslim.

Sebelumnya, Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kalsel Abdul Haris memprediksi grafik kasus Covid-19 di Kalsel akan melandai pada bulan Agustus mendatang. Diperkirakannya, setelah masifnya upaya tracking dan pencegahan, lonjakan drastis akan terjadi di bulan Juli mendatang. “Bulan Agustus kami prediksi kurvanya akan melandai setelah masifnya upaya tracking,” ujarnya.

Wakil Ketua Harian Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel Hanif Faisol Nurofiq mengatakan saat ini pihaknya berpacu dengan waktu dalam penanganan Covid. Salah satu upaya yang dilakukan sebagaimana arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor adalah dengan cara memasifkan gerakan sosialisasi, komunikasi, informasi dan edukasi.

“Seluruh SKPD di jajaran Pemprov, termasuk biro-Biro saat ini juga dikerahkan untuk melakukan edukasi terkait protokol kesehatan mencegah Covid,” terang Hanif, pada Rapat Evaluasi Pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Edukasi di Banjarbaru, Jumat (29/5) pagi.

Sementara itu, Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap pertama di Batola resmi berakhir, Jumat (29/05). Jumlah kasus yang masih tinggi membuat pemkab kembali memperpanjang PSBB.

Tidak seperti Pemko Banjarbaru dan Pemkab Banjar, Batola secara resmi umumkan PSBB jilid 2. Pernyataan sikap berbeda Batola ini disampaikan Bupati Batola Noormiliyani saat konferensi pers, Jumat (29/05) siang di posko Crisis Center Covid-19 Pemkab Batola. PSBB jilid 2 ini berlaku selama 14 hari. Terhitung sejak tanggal 30 Mei pukul 00.01 Wita, dan berakhir pada 12 Juni 2020.

Kebijakan melanjutkan PSBB di Batola menurut Bupati Batola Noormiliyani sudah dikonsultasikan dengan Provinsi. "Walaupun SK PSBB secara kolektif, tetapi perpanjangan PSBB tidak kolektif. Tergantung daerah masing-masing," ujar Noormiliyani.

Selain dasar hukum yang jelas, keputusan PSBB jilid 2 dilakukan karena efektif untuk penanganan Covid-19. Terutama dalam hal tracking kasus Covid-19. "Tracking kasus Covid-19 di Batola sangat bagus," ujarnya sembari mengatakan pada PSBB jilid 2 juga dilakukan sosialisasi New Normal.

Berkaitan dengan PSBB jilid 2 ini, Noormiliyani menekankan akan melakukan beberapa penekanan. Seperti memperketat penjagaan di perbatasan. Terutama di beberapa posko-posko yang masih rentan dilalui pedagang luar Batola. "Ada beberapa titik yang lemah pada PSBB jilid 1, dan akan kami perkuat di jilid 2 ini," jelasnya.

Bupati wanita pertama di Kalsel ini mengatakan, pada PSBB tahap pertama banyak hal yang sudah dilakukan Pemkab Batola. Seperti melakukan sosialisasi protokol covid 19. Pemkab juga mendirikan beberapa tempat karantina. Seperti di Gedung SKB, Mess KTM, dan tempat baru di Kantor Kecamatan Alalak.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X