MARABAHAN - Walaupun bukan termasuk bahan pokok, distribusi pupuk bersubsidi di Batola, tetap aman. Tidak ada kendala dalam pengiriman. “PSBB Batola tidak mempengaruhi ketersediaan dan pengiriman pupuk bersubsidi bagi petani di Batola,” ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Batola Murniati, kepada Radar Banjarmasin, Selasa (02/06).
Murniati menceritakan, para petani di Batola jangan risau akan ketersediaan pupuk bersubsidi. Ketersediaan tahun ini tidak terdampak Covid-19. Jatah (alokasi) pupuk untuk tahun ini, sama seperti tahun sebelumnya. Tidak ada sedikitpun pengurangan.
Bahkan menurutnya, apabila ada kekurangan, bisa mengambil jatah pupuk daerah lain. “Untuk tahun ini, pupuk urea Batola, sekitar 9.000 ton. Ketersediaan pupuk juga terbantu program Serasi. Petani mendapatkan pupuk dan kapur secara gratis,” timbalnya.
Walaupun ketersediaan pupuk aman, Murniati mengatakan, alat pertanian di Batola, masih kurang. Seperti halnya mesin traktor. Dengan luas tanah 104.000 hektare, traktor yang dimiliki Batola hanya 1.000 unit. Padahal, satu traktor hanya produktif sekitar 20 hektare.
“Idealnya, Batola harus memiliki 5.000 unit traktor,” ujarnya, sembari mengatakan kekurangan alat pertanian ini sudah disampaikan kepada Menteri Pertanian beberapa waktu lalu saat kunjungan di Desa Karang Indah, Mandastana. “Menteri Pertanian, sangat peduli dengan Batola. Saat kunjungan kemaren, kami langsung diberi bantuan mesin panen combine,” terangnya.
Ketersediaan pupuk ini disambut antusias warga Batola. Salah satunya, Anci di Kelurahan Ulu Benteng. Anci mengaku takut apabila pupuk tidak tersedia pada tahun ini. Apalagi pada tahun ini, hasil padinya sangat dibutuhkan karena tidak ada pekerjaan lain karena efek Corona. “Pupuk sangat kami butuhkan. Daun padi sudah terlihat menguning kekurangan nutrisi,” ujarnya. (bar/bin/ema)
