Wawancara Widianingsih, Istri Diananta Putra Sumedi: Terakhir Video Call Tanggal 18 Mei

- Rabu, 3 Juni 2020 | 11:00 WIB
SAVE JOURNALIST: Diananta Putra Sumedi ketika dijenguk kolega, Rabu (13/5) yang lalu di rutan mapolda. Sekarang ia dipindahkan ke Kotabaru
SAVE JOURNALIST: Diananta Putra Sumedi ketika dijenguk kolega, Rabu (13/5) yang lalu di rutan mapolda. Sekarang ia dipindahkan ke Kotabaru

Suami mendekam di penjara menunggu persidangan, tak meremukkan Wahyu Widianingsih. Istri Pemimpin Redaksi Banjarhits itu berupaya tegar.

-- Oleh: ENDANG, Banjarmasin --

RADAR Banjarmasin mewawancarai Widianingsih melalui sambungan telepon, kemarin (2/6). Ketika dihubungi, ibu satu anak ini sedang ngantre rapid test di rumah sakit di Banyuwangi.

Sayup-sayup di belakang suara Widianingsih terdengar kesibukan petugas rumah sakit. “Baru selesai rapid tes untuk surat keterangan bebas COVID-19. Karena surat itu syarat untuk bepergian ke luar daerah,” tuturnya.

Widianingsih bertolak ke Kotabaru untuk menjenguk Diananta. “Insyaallah saya akan mendampinginya sampai persidangan selesai. Doakan ya” tambahnya.

Ini bentuk kesetiaan Widianingsih. Persidangan jelas takkan sebentar. Ia rela berpisah dengan putrinya yang sementara waktu dirawat orang tua di kampung halaman.

Pernikahan Widianingsih dengan Diananta sudah berjalan sembilan tahun. Hasil pernikahannya membuahkan seorang anak yang diberi nama Dina. Usianya sekarang sudah tujuh tahun.

Jauh sebelum sengketa pemberitaan yang menimpa suaminya terkuak ke publik, dia sudah mengetahui. Suaminya sengaja menyempatkan pulang ke Banyuwangi. Mengingat masalah hukum yang melilitnya melibatkan orang kuat di Kalsel. Diananta sudah memperkirakan berbagai kemungkinan terburuk yang bakal terjadi.

“Kalau enggak salah, sekitar bulan Maret mas pulang. Dia banyak bercerita. Bahkan kami bertiga sempat liburan ke Gunung Bromo,” ceritanya.

Sejak bekerja di Kalsel, Widianingsih sering bolak-balik ke Banjarmasin. Bahkan pada 2018 lalu ia dan putrinya berlebaran di Banjarmasin.

Tapi tidak dengan tahun ini, karena suaminya ditahan di Rutan Tahti Polda Kalsel, kemudian dipindahkan ke Kotabaru. Karena masih ditangani Kejari Kotabaru, Nanta di tahan di Polres Kotabaru.

Sejak pemindahan ke ujung kabupaten itulah, ia mulai khawatir. Apalagi ia pernah membaca berita, seorang wartawan di Kotabaru bernama M Yusuf yang ditahan karena tersangkut sengketa pemberitaan tewas di dalam Lapas Kelas IIB Kotabaru.

“Biasanya tidak pernah berpikir sampai seperti ini. Tapi setelah mas dipindahkan ke Kotabaru, kekhawatiran memuncak,” keluhnya.

Cukup beralasan, Widianingsih kian kesulitan berkomunikasi dengan suaminya. Selama ini, Diananta tak pernah absen menelepon. Pagi, siang, sore atau malam hari. Makanya ketika tak lagi bisa berkomunikasi, dia cemas.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X