Di tengah pandemi, jembatan Pulau Bromo mulai dikerjakan. Sebuah jembatan gantung sepanjang 168 meter di atas Sungai Barito.
---
BANJARMASIN - Pulau Bromo berada di perbatasan Banjarmasin dan Kabupaten Banjar. Secara administrasi masuk wilayah Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Kemarin (2/6) siang, ekskavator diturunkan untuk meratakan tanah. Tepat di pinggir sungai, berseberangan dengan Pulau Bromo, patok-patok dari batang pohon kelapa dipancang berjejer. Menjadi tanda untuk memudahkan pekerja memasang tiang jembatan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Arifin Noor mengatakan, proyek itu sudah dimulai sejak awal Mei. Progresnya baru mendekati lima persen.
"Lebarnya dua meter. Khusus di bagian tengah jembatan, tingginya 15 meter dari permukaan sungai pasang. Jadi di bawahnya masih bisa dilalui kapal-kapal besar," jelasnya.
Dari APBD, pemko telah mengalokasikan lebih dari Rp40 miliar. "Tiang pancang datang bulan ini," tambahnya.
Menengok desain jembatan, kelak proyek ini bukan sekadar jembatan gantung biasa. Di samping kawasan jembatan bakal dibangun taman.
"Ruang terbuka hijau itu dapat digunakan sebagai tempat warga bersantai. Nanti dilengkapi dengan tempat parkir sepeda motor," jelas Arifin.
Setiap pembangunan tentu punya kendala. Tak terkecuali yang satu ini. Saat ini, PUPR masih mengupayakan pembebasan lahan. "Tidak banyak, sekitar 24 meter persegi. Sedang kami upayakan," sebutnya.
Kapan jembatan ini rampung dibangun? PUPR menargetkan pada akhir Desember tahun ini. "Jadi pada tahun 2021 sudah bisa digunakan," tutupnya.
Jembatan ini sudah lama diidam-idamkan masyarakat Pulau Bromo. Selama ini, untuk pergi ke kota, mereka tergantung pada moda transportasi sungai. Praktis, alur perpindahan orang dan barang amat ditentukan arus pasang dan surut sungai.
___
Masih Berharap Titian Diperbaiki