RS Pemko Disuntik Rp30 Miliar, Targetkan Penambahan 100 Tempat Tidur Pasien

- Jumat, 5 Juni 2020 | 13:55 WIB
RUANG ISOLASI: Di lantai dasar gedung utama Rumah Sakit Sultan Suriansyah, telah disiapkan ranjang dan tirai untuk pasien corona. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
RUANG ISOLASI: Di lantai dasar gedung utama Rumah Sakit Sultan Suriansyah, telah disiapkan ranjang dan tirai untuk pasien corona. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Rumah Sakit Sultan Suriansyah di Jalan Rantauan Darat mendapat suntikan dana Rp30 miliar untuk penanganan pasien COVID-19.

Bersumber dari patungan APBD Pemprov Kalsel dan Pemko Banjarmasin. Anggaran itu akan dipakai untuk menambah fasilitas kesehatan di ruang isolasi. Contoh tempat tidur pasien.

Agar rumkit milik pemko itu layak menjadi rujukan pasien yang terpapar virus corona. Sebab, fasilitas isolasi di rumkit tersebut cuma memiliki 11 tempat tidur.

Jelas tidak cukup menampung pasien yang terus bertambah. Sebagai gambaran, kasus positif di Banjarmasin sudah mendekati angka 500. Menyumbang separo angka kasus Kalsel.

Direktur Utama RSUD Sultan Suriansyah, dr Sukotjo Hartono mewacanakan pengadaan tambahan 20 tempat tidur. "Kemudian ada tawaran dari provinsi, menambah menjadi 100 tempat tidur. Sekaligus menjadi rumah sakit rujukan COVID-19. Maka diputuskanlah begitu," ujarnya.

Rumkit ini sebenarnya masih dalam tahap pembangunan. Jadi masih memerlukan banyak alat kesehatan. Karena itulah ia menyambut baik tawaran menjadi rumkit rujukan tersebut.

Dalam pembicaraan tersebut, Sukotjo juga menyampaikan keperluan anggaran, SDM dan alkes. "Dari Rp30 miliar tadi, yang paling menyedot biaya adalah pembelian alat kesehatan. Contoh, kami perlu rontgen portable dan ventilator. Satu unit rontgen portable saja bisa seharga Rp200 juta. Belum termasuk ventilator yang perlu setidaknya 20 unit," urainya.

Sementara untuk penambahan kapasitas rawat inap, sudah disiapkan satu ruangan besar di lantai dasar gedung utama.

Ketika dikunjungi Radar Banjarmasin, ruang sudah dilengkapi dengan tempat tidur dan tirai-tirai pemisah.

Kapan bisa dimulai? Sukotjo mengaku belum bisa menyebut tanggal. "Masih menunggu kiriman alkes datang," jawabnya.

Selain itu, Sukotjo juga memerlukan tambahan dokter umum, dokter spesialis dan perawat. "Kami harus menyediakan tenaga medis khusus untuk menangani wabah ini," tuntasnya. (war/fud/ema)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X