Bagi kebanyakan orang, pandemi membuat ekonomi morat-marit. Tapi bagi ibu muda satu ini, Twentinamie Apriana justru membawa berkah.
-- Oleh: ENDANG, Banjarmasin --
RIRIE, demikian perempuan 31 tahun itu akrab disapa, tinggal di Banjarmasin Selatan, Jalan Ahmad Yani kilometer 6.
Sejak virus corona mewabah, terutama ketika PSBB diberlakukan, Ririe kian sibuk di dapur.
Spring Roll Vietnam buatan Ririe laris manis. Jangan bingung, meski disebut Vietnam, sebenarnya mirip dengan lumpia Yogyakarta.
Bedanya, jika lumpia lokal digoreng habis, maka yang ini hanya isinya saja dimasak. Biasanya terdiri atas daging, udang, sayur, dan bihun. Lalu dibungkus kertas beras. Sangat populer di Vietnam sebagai hidangan pembuka.
Semua spring roll itu dimasukkan Ririe dengan cekatan dalam kotak mika. Satu kotak berisi empat lumpia.
Lantaran masih produksi skala kecil, sehari ia hanya sanggup membuat 30 kotak. Kecil tapi keuntungannya bukan main. Sekitar Rp11 juta per hari. "Iya, sekitar itu," ujarnya tersenyum.
Sementara, dia baru menjual isian udang. Tapi ia sudah membayangkan pilihan baru seperti daging ayam, daging sapi, dan bahkan ikan salmon.
Bisnis ini mulai dilakoninya sejak bulan Ramadan kemarin. Awalnya, hanya dimasak untuk suami dan anaknya. Ternyata mereka ketagihan.
Iseng, Ririe kemudian membagikan kepada beberapa kawan. Lagi-lagi responsnya bagus. Ririe pun memberanikan diri untuk menjualnya. Diluncurkan lewat Instagram.
Pada bulan puasa tadi, gara-gara wabah, masyarakat Banjarmasin kehilangan tradisi tahunan seperti Pasar Wadai.
Ririe yang menjual secara online, mendapat peluang bagus. Pemesan tinggal duduk manis menunggu datangnya pesanan. Berbuka puasa dengan spring roll.
Lagi pula, kerjaannya tidak berat. Ririe juga tak perlu keluyuran. Kewajiban rumah tangga tetap bisa ditunaikan.
