PSBB: PENULARAN SOSIAL BERSKALA BESAR

- Jumat, 5 Juni 2020 | 14:23 WIB

BANJARMASIN - Pemerintah boleh saja telah melakukan pembatasan sosial berskala besar, tapi penularan tidak bisa ditahan. Kemarin kembali jumlah kasus di Kalsel memecahkan rekor sendiri. Ada 109 kasus baru Covid-19 baru yang terdata. Jumlah ini menjadi penambahan kasus tertinggi dalam sehari secara nasional.

Ambil perbandingan dengan Jakarta misalnya, yang hanya punya 94 kasus terdata kemarin. Jawa Timur 90 kasus dan Sulawesi Selatan yang juga menjadi perhatian mengalami penambahan sebanyak 54 kasus.

Tingginya kasus Covid-19 di Kalsel menarik perhatian Presiden Joko Widodo. Hal itu disampaikan orang nomor satu di Indonesia itu saat membuka rapat terbatas yang membahas tentang percepatan penanganan pandemi Covid-19, dengan menteri terkait, Kamis (4/6).

"Saya ingin konsentrasi kita gugus tugas, kementerian, TNI dan Polri utamanya konsentrasi di tiga provinsi yang angka penyebarannya masih tinggi," ucap Jokowi dalam rapat yang digelar secara virtual tersebut. Selain Kalsel, dua provinsi lain yang dimaksudkan adalah Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

"Tolong ini dijadikan perhatian khusus sehingga angka penyebarannya bisa kita tekan, bisa turun lagi," ucap Jokowi.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kalsel M Muslim mengatakan penambahan kasus ini karena pemerintah gencar melakukan tracking dan pemeriksaan swab. Dia mengklaim ini membuktikan upaya penanganan sudah sangat maksimal. Dari 1.142 kasus positif tersebut, sebanyak 743 kasus hasil dari temuan trackink tim surveilan epidemologi."Perlu dukungan semua pihak dan kesadaran masyarakat,” ucapnya.

Wakil Ketua Harian Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel Hanif Faisol Nurofiq mengamini hal itu. Dia menilai penemuan kasus yang banyak sebenarnya sebuah kinerja. "Karena dengan begitu daerah bisa melihat kasus dengan detail, kemudian melakukan tindakan," ucapnya.

Namun, yang bisa mengurangi kinerja menurutnya ada pada angka kematian yang tinggi. Sehingga, dikatakannya Kalsel harus bisa menekan banyaknya jumlah pasien virus corona yang meninggal dunia.

"Tapi kalau penyebarannya dengan kondisi karakter masyarakat seperti ini dan ketaatan seperti itu. Kita susah bicara. Itu keniscayaan yang kita alami," ujarnya.

Dia mengungkapkan, Pemprov Kalsel sendiri saat ini terus mendukung semua rumah sakit dan Puskesmas untuk melaksanakan rapid test dan swab guna menemukan orang-orang yang terjangkit virus corona. "Pekan depan mungkin akan semakin banyak pasien yang terkonfirmasi positif. Hari ini (kemarin) saja ada tambahan sampai 100 lebih," ungkapnya.

Disebutkannya, kasus Covid-19 di Kalsel paling banyak ditemukan di Kota Banjarmasin. Sehingga, karakter penyebaran virus corona di Banua menurut Hanif, ditentukan oleh daerah berjuluk seribu sungai itu.

Misalnya dalam penambahan kasus kemarin, Kota Banjarmasin menyumbang 103 kasus. Disusul Kota Banjarbaru 3 kasus, HSU 2 kasus dan Tanah Bumbu 1 kasus.

Data dari Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, kasus positif Covid-19 di Banua kemarin (4/6) tembus 1.142. Sedangkan, angka kematian tercatat 93 orang. 

___

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X