BANJARBARU - Pendidikan vokasi di SMK-PP Negeri Banjarbaru tidak berhenti, walau di tengah pandemic covid-19 dan siswa diwajibkan belajar dari rumah masing-masing, kegiatan di Tahun Pelajaran 2019/2020 harus tetap berjalan.
Salah satu kegiatannya adalah dengan di gelarnya Ujian Akhir Semester (UAS) Genap Tahun Pelajaran 2019/2020. UAS berbasis online ini dimulai sejak selasa, (2/6) dan rencananya akan digelar selama 9 hari sampai jumat, (9/6).
Ditemui melalui whatsapp, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Airin Nurmarita menyampaikan, “Ujian semester genap ini dilaksanakan secara online, karena kondisi yg belum memungkinkan ditengah wabah covid-19 ini”, Ujarnya.
“Ini dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan dan aturan pemerintah untuk tidak mengumpulkan orang dalam jumlah yang besar termasuk pembelajaran dan ujian”, Imbuhnya.
Terdapat 197 siswa yang ikut UAS kali ini, yang terdiri dari 95 orang dari kelas X dan 112 orang dari kelas XII. Mereka mengkuti ujian melalui online dengan menggunakan platform atau media daring, diantaranya: Whatsapp, Google form dan Quizizz.
Di hari pelaksanaan Ujian, Guru Mapel yang bertugas sesuai jadwal ujian, wajib mengecek kehadiran dan kesiapan siswa, bisa langsung di grup WA Mapel (jika ada), atau melalui Wali Kelas masing-masing kelas.
Kemudian, guru mapel wajib mengisi berita acara pelaksanaan ujian secara online menggunakan Google Form di akhir sesi dan siswa wajib mengisi link Google Form absen atau daftar kehadiran online setiap hari dipantau oleh Wali Kelas.
Pada pelaksanaannya setiap siswa mendapatkan bantuan paket data dari sekolah yang besarannya sekitar 3 - 10 GB dengan kisaran bantuan Rp 25.000 sd 47.000 sesuai provider yang digunakan siswa.
Pelaksanaan UAS secara jarak jauh ini senada dengan arahan dari Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan mengajak seluruh insan pendidikan vokasi pertanian untuk beradaptasi dalam menghadapi Covid-19.
“Covid dan vokasi adalah bagian dari cerita baru dunia, di mana Covid mengubah ke arah yang lebih digital dan berbasis teknologi”, tegas Mentan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, “Pendidikan vokasi pertanian ditujukan untuk membangun milenial pertanian Indonesia yang berkualitas, segala inovasi yang diciptakan tenaga pendidik maupun kependidikan untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah vokasi patut kita apresiasi,” imbuhnya. (hms/wd/ema)
