3 Kelurahan Jadi Zona Merah Pekat, Tapi Warga Masih Bisa Nongkrong Santai

- Sabtu, 6 Juni 2020 | 11:47 WIB
SANTAI BANGET: Warga di kawasan Pekapuran Raya beraktivitas tanpa mengenakan masker. Sekalipun tinggal di zona merah. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
SANTAI BANGET: Warga di kawasan Pekapuran Raya beraktivitas tanpa mengenakan masker. Sekalipun tinggal di zona merah. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Kamis (4/6), jumlah kasus positif COVID-19 di Banjarmasin kembali melonjak. Dinas Kesehatan mencatat penambahan 103 kasus. Alhasil, 52 kelurahan terdampak. Banjarmasin kini sepenuhnya memerah. Ucapkan selamat tinggal pada zona hijau.

---

BANJARMASIN - Kini, di Banjarmasin tercatat 649 kasus positif. Tiga kawasan masih penyumbang angka kasus tertinggi. Yakni Kelurahan Pekapuran Raya dan Sungai Bilu di Kecamatan Banjarmasin timur. Kemudian Kelurahan Pemurus Baru di Kecamatan Banjarmasin selatan.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas P2 COVID-19 Banjarmasin, Machli Riyadi mengatakan, penambahan itu berasal dari hasil swab massal yang digelar belum lama tadi. Sasarannya adalah warga yang saat rapid test mendapat hasil reaktif.

"Prinsip kami mencari dan menemukan kasus sebanyak-banyaknya," ucap lelaki yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin tersebut, kemarin (5/6).

Sayang, lonjakan kasus ini bukan yang pertama. Pada 28 Mei lalu, angka terkonfirmasi positif juga mengalami peningkatan 117 kasus. Sebuah rekor.

Sudah pasti menjadi sorotan publik. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan, Meilya Farika Indah mengungkapkan, peningkatan kasus baru dapat diartikan sebagai upaya deteksi sedang digencarkan.

Bahwa para petugas kesehatan mendapat temuan kasus yang meningkat setiap harinya. Di sisi lain, upaya ini menurutnya juga dikatakan cukup terlambat. "Jika upaya ini segera, angka kasus baru tidak akan setinggi saat ini," bebernya.

Bukan tanpa alasan, dia menilai segala hal terkait manajemen penanganan pagebluk yang saat ini dilakukan, justru ketika angkanya keburu melonjak naik.

Meilya menyarankan, pemko harus lebih intens dalam menyadarkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. "Misalnya, memberikan edukasi kepada masyarakat akan adanya faktor risiko penyakit penyerta dari penularan COVID-19," tuntasnya.

Sosialisasi sudah digencarkan. Sayang, hasil pantauan Radar Banjarmasin, jangkauannya tidak merata. Bahkan, di kawasan yang menjadi penyumbang angka kasus terbesar sekali pun. Seperti di kawasan Pekapuran Raya.

Kemarin siang, di kawasan ini seolah tidak terjadi apa-apa. Hilir mudik warga, atau yang sekadar duduk nongkrong tanpa masker seakan menjadi pemandangan biasa.

Kemudian, bila di beberapa kawasan warganya tampak menerapkan PSBK, di kawasan ini justru nihil. (war/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X