Jasad Abdurrahman Akhirnya Dimakamkan

- Sabtu, 6 Juni 2020 | 12:15 WIB
BERI KABAR: Kepala Desa Baruh Jaya, Maslan. | FOTO: SALAHUDIN/RADAR BANJARMASIN
BERI KABAR: Kepala Desa Baruh Jaya, Maslan. | FOTO: SALAHUDIN/RADAR BANJARMASIN

KANDANGAN – Jasad Abdurrahman, pelaku penyerangan markas kepolisian sektor Daha Selatan, Hulu Sungai Selatan, akhirnya dimakamkan siang kemarin.

Pemakaman pemuda asal Baruh Jaya ini dilakukan di Kuburan Muslimin Dukuh, Desa Panggandingan, Kecamatan Daha Utara, Kabupaten HSS, dengan pengamanan ketat dari jajaran Polres HSS.

“Sekitar 15 polisi yang mengawal pemakaman dihadiri ibu, kakak dari Abdurrahman,” kata Kepala Desa (Kades) Baruh Jaya Maslan. Dia mengatakan selain pengamanan itu, tidak ada hal istimewa lain.

Asniah, ibu kandung Abdurrahman mengatakan anak pria satu-satunya dari empat bersaudara ini tidak pernah menunjukkan perilaku aneh."Saya tidak tahu dia melakukan itu,” ujarnya, Rabu (3/6) kemarin di Desa Baruh Jaya, Hulu Sungai Selatan.

Malam itu, ia tahunya Abdurrahman berencana mau membawa masuk sepeda motor. Namun, tidak begitu lama, Abdurrahman menghilang. Asniah yang bangun subuh sekitar pukul 04.00 Wita, tidak menemukan anaknya.

Pihak keluarga baru mengetahui Abdurrahman menyerang markas kepolisian sektor Daha Selatan yang juga mengakibatkan meninggal dunia Brigadir Leo Nardo Latupapua pada pagi harinya. “Baru tahu pagi sekitar pukul 09.00 Wita, itu pun dari media sosial,” cerita Asniah.

Asniah mengatakan semua barang bukti yang tertinggal dari penyerangan juga tidak pernah dilihat pihak keluarga.“Kami tidak tahu menahu semua barang yang ditemukan polisi," kata Asniah, seraya menyebut berbagai atribut diduga ISIS dan senjata tajam (sajam) tidak dibawa dari rumah saat Abdurrahman pergi.

Sehari-hari Abdurrahman, orangnya jarang keluar rumah kalau tidak ada keperluan. Saat di rumah, ia banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. “Keluar paling kalau ke musala atau bekerja,” ucapnya.

Diakui Asniah, anaknya memang pernah belajar di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kota Banjarbaru, masuk tahun 2017 dan keluar tahun 2019.

“Setelah keluar dari pesantren, anak saya pernah bekerja di Batulicin. Tapi tidak lama,” katanya.(shn/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB

Pengedar Sabu di IKN Diringkus Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 06:52 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB

Masih Abaikan Parkir, Curanmor Masih Menghantui

Selasa, 23 April 2024 | 08:00 WIB
X