BNPT Ingin Pencegahan Terorisme di Kalsel dengan Pendekatan Agama

- Sabtu, 6 Juni 2020 | 19:25 WIB
LINTAS SEKTORAL: Aksi teror yang terjadi di Mapolsek Daha Selatan Kab HSS lalu menjadi atensi semua pihak untuk mencari format pencegahan dan penanggulangan potensi aksi teror di Kalsel.  Foto: Muhammad Rifani/RB
LINTAS SEKTORAL: Aksi teror yang terjadi di Mapolsek Daha Selatan Kab HSS lalu menjadi atensi semua pihak untuk mencari format pencegahan dan penanggulangan potensi aksi teror di Kalsel. Foto: Muhammad Rifani/RB

BANJARBARU  - Selain menerangkan ihwal adanya sejumlah orang yang diduga terlibat aksi terorisme di Mapolsek Daha Selatan Kab HSS. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar juga turut melakukan kegiatan supervisi langaung ke TKP.

Dalam kegiatan ini, Kepala BNPT bermaksud untuk memcari format pencegahan terhadap kejahatan terorisme di Kalsel tidak terjadi lagi. Yang mana format pencegahan ini disebutnya dilakukan dengan cara pendekatan agama.

“Pemikiran dan pemahaman sesat dan keliru menafsirkan pemahaman agama oleh anak-anak muda tidak boleh terjadi lagi,” ujarnya.

Paparan atau pengaruh akan hal-hal berbau terorisme kepada masyarakat dan khususnya pemuda kata Boy adalah jelas bertentangan dengan nilai-nilai agama. "Tapi dia (pelaku) berani seolah-olah berjuang atas nama agama, jadi ini pasti ada yang keliru dalam memahami ajaran agama. Dia menempatkan sebuah kebencian tidak pada tempatnya."

Karena itu BNPT, LPSK‎ (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) serta semua lapisan masyarakat seru Boy untuk berupa semaksimal mungkin untuk melakukan berbagai langkah pencegahan, supaya lebih efektif lagi.

“Mohon unsur para alim ulama memberikan pemahaman yang benar dalam menjalan syariat agama. Mari kita cegah ke depan anak-anak muda seperti pelaku ini tidak ada lagi,” katanya.

BNPT pastinya tidak ingin lebih banyak terpapar dan kehilangan masa depan. Sebab pelaku penyerangan ini masih berusia muda dan golongan sangat produktif, serta memiliki masa depan yang baik.

“Kita tidak ingin ke depan, semakin banyak generasi muda Indonesia terpapar,” ucapnya.

Sementara, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalsel, Hafiz Anshari yang turut hadir dalam konferensi pers terkait aksi teror menyatakan jika pihaknya memiliki kesamaan pandangan bahwa gerakan terorisme merupakan satu kejahatan besar.

"Ini menyadarkan kita bahwa di Kalsel bukan zona aman dari aksi teror. Terbukti ada kegiatan terornya. Jadi ini kewajiban kita semua untuk menanggulangi agar NKRI tetap utuh," ajaknya.

MUI sendiri katanya bersama pihak terkait akan berupaya untuk melacak serta menanggulangi apabila ada potensi kegiatan teror yang berkaitan dengan keagamaan.

"Paham keagaam yang keliru itu harus diluruskan. Bentuk kekerasan apalagi membunuh itu adalah paham yang tidak dibenarkan," pungkasnya. (rvn/ema)

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Barang Bukti 23 Perkara Dimusnahkan

Selasa, 30 April 2024 | 14:30 WIB

Pria 62 Tahun Diduga Meninggal karena Terbentur

Senin, 29 April 2024 | 09:55 WIB

Dua Pengedar Uang Palsu Dibekuk

Senin, 29 April 2024 | 09:15 WIB
X