6 Desa Tanbu Terendam, Hampir Seribu Jiwa Terdampak

- Senin, 8 Juni 2020 | 10:51 WIB
MUSIBAH BANJIR: Musibah banjir yang melanda Kecamatan Sungai Loban usai hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tanah Bumbu, Sabtu (6/6) dini hari. | Foto: Camat For Radar Banjarmasin
MUSIBAH BANJIR: Musibah banjir yang melanda Kecamatan Sungai Loban usai hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tanah Bumbu, Sabtu (6/6) dini hari. | Foto: Camat For Radar Banjarmasin

BATULICIN - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tanah Bumbu, sejak Sabtu (6/6), dini hari mengakibatkan ratusan rumah di Kecamatan Sungai Loban, terendam air. Banjir terjadi karena luapan sungai Intan Sari di kecamatan itu.

Camat Sungai Loban Rusdiansyah mengatakan, banjir di Kecamatan Sungai Loban mengakibatkan enam desa terkena dampak. Yakni Desa Sebamban Baru, Sebamban Lama, Damar Indah, Wonosari, Sungai Dua Laut dan Sari Mulya. Penyebab banjir, kata Rusdiansyah akibat curah hujan yang cukup tinggi.

“Total sebanyak 282 KK dengan 995 jiwa di enam desa itu terdampak banjir,” ujar Rusdiansyah, kemarin.

Rinciannya, Desa Sebamban Baru 57 KK dengan 161 jiwa, Damar Indah 50 KK dengan 176 jiwa, Wonosari 5 KK dengan 25 jiwa, Sungai Dua Laut 68 KK dengan 278 jiwa, Sari Mulya 25 KK dengan 95 jiwa dan Sebamban Lama 82 KK dengan 260 jiwa.

“Hingga siang ini (kemarin), ada empat desa yang kondisi airnya sudah mulai surut, kecuali Desa Sebamban Lama dan Sebamban Baru, airnya masih naik,” jelasnya.

Warga yang terdampak banjir di Desa Sebamban Lama dan Sebamban Baru, kata Rusdiansyah berada di pinggiran sungai. Untungnya, air sungai tidak sampai naik ke jalan.

“Mereka yang terdampak mendiami rumah yang berada dipinggiran sungai jadi rentan banjir,” ucap Rusdiansyah.

Saat musibah banjir terjadi, katanya warga memilih mengungsi ke rumah tetangga dan musala, walaupun aparat desa mendirikan posko pengungsian. Hingga kemarin siang, bantuan untuk korban banjir masih minim.

“Bantuan ada yang datang dari desa untuk korban banjir. Ada juga dari BPBD yang berencana memberikan bantuan dan beberapa perusahaan yang sudah menelpon untuk meminta data jumlah warga yang terdampak,” paparnya.

Hujan deras juga mengakibatkan jalan provinsi di Desa Sekapuk Kecamatan Satui, tergenang air. Akibatnya, jalan poros penghubung antar kabupaten dan propinsi tersebut, tidak bisa dilewati.

Kepala BPBD Tanbu Eryanto Rais mengatakan, banjir mulai terjadi sejak pagi.

“Jalanan sempat macet, tidak ada yang berani menyeberang. Tapi ada juga yang berani untuk melanjutkan perjalanan, namun tetap dibantu petugas gabungan dari Unsur Muspika Kecamatan Satui dan Angsana,” ujarnya, Sabtu (6/6).

Dikatakannya, air mulai surut pada pukul 10.30 Wita. Musibah banjir di jalan propinsi di Desa Sekapuk terjadi tiap tahun. Untuk mengatasi banjir ini, pemerintah membangun jembatan baru di sisi kiri jalan tersebut. Pembangunan jembatan sudah sampai pada tahap pemasangan tiang pancang.

Kepala Dinas PUPR Tanbu H Ansyari Firdaus mengatakan proyek pembangunan jembatan tersebut ditargetkan rampung tahun ini. “Proyek tahun 2020,” katanya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

EO Bisa Dijerat Sejumlah Undang-Undang

Rabu, 24 April 2024 | 08:00 WIB

Pengedar Sabu di IKN Diringkus Polisi

Rabu, 24 April 2024 | 06:52 WIB

Raup Rp 40 Juta Usai Jadi Admin Gadungan

Selasa, 23 April 2024 | 09:50 WIB

Masih Abaikan Parkir, Curanmor Masih Menghantui

Selasa, 23 April 2024 | 08:00 WIB
X