Sewa Rusunawa Dibebaskan 3 Bulan

- Kamis, 11 Juni 2020 | 11:59 WIB
SEPI: Rusunawa Muara Kelayan di Banjarmasin Tengah. Keringanan tarif sewa juga berlaku untuk Rusunawa Ganda Maghfi rah di Banjarmasin Selatan. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
SEPI: Rusunawa Muara Kelayan di Banjarmasin Tengah. Keringanan tarif sewa juga berlaku untuk Rusunawa Ganda Maghfi rah di Banjarmasin Selatan. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

BANJARMASIN - Rinto semringah. Penghuni salah satu kamar di lantai dua rumah susun sewa (Rusunawa) Muara Kelayan itu kini bisa menghemat pengeluarannya.

Di tengah pagebluk, Pemko Banjarmasin resmi membebaskan pembayaran uang sewa rusunawa selama tiga bulan. Dari bulan April sampai Juni.

"Iya, alhamdulillah digratiskan untuk uang sewa. Tidak termasuk air dan listrik ya, ini uang sewa saja," kata pria yang sehari-harinya bekerja sebagai kurir ekspedisi tersebut.

Per bulan, Rinto biasanya memerlukan biaya Rp550 ribu. Rinciannya, Rp450 ribu untuk sewa rusunawa. Dan sisanya untuk membayar tagihan air leding.

"Rp450ribu itu sudah termasuk tabungan Rp150 ribu. Jika masa sewa rusunawa selama tiga tahun selesai, maka uang tabungan bisa ditarik. Bisa buat modal," bebernya.

Lelaki yang tinggal bersama istri dan seorang anaknya itu menambahkan, kebijakan ini meringankan beban ekonominya. "Wabah bikin sulit untuk bekerja," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Banjarmasin, Ahmad Fanani Saifuddin mengatakan, pembebasan biaya sewa itu merupakan permintaan penghuni rusunawa.

"Mereka mengajukan permohonan, kemudian disetujui oleh wali kota," beber Fanani.

Bahkan, pembebasan sewa tak hanya berlaku untuk rusunawa di Banjarmasin Tengah itu saja. Tapi, juga untuk rusunawa lain yang berada di bawah pengelolaan pemko. Yakni, Rusunawa Ganda Maghfirah di kawasan Jalan Tembus Mantuil, Banjarmasin selatan.

"Umumnya, dari kedua rusunawa per bulan diperoleh sekitar Rp21 juta untuk kas daerah. Tapi berhubung sekarang semua menghadapi masa sulit, jadi sangat wajar kalau para penghuni mendapat keringanan," urainya.

Apalagi penghuni rusunawa tergolong masyarakat berpenghasilan rendah. Otomatis, amat merasakan dampak pagebluk.

Pantauan Radar Banjarmasin kemarin (10/6), kedua rusunawa tampak sepi. Salah seorang pengelola rusunawa, Asmuni mengatakan, aktivitas penghuni berangsur-angsur pulih.

"Rata-rata sudah mulai kembali bekerja atau mungkin mencari pekerjaan. Tidak seperti dua bulan sebelumnya, ada yang sama sekali tidak bisa bekerja," tuntasnya. (war/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X